Studi INDEF, fintech tingkatkan PDB Rp 25,97 T dan konsumsi rumah tangga Rp 8,94 T
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, menyatakan potensi industri fintech ke depan sangat menjanjikan. Dalam riset ini, dia menyebutkan, pihaknya memakai data terakhir milik Otoritas Jasa Keuangan pada triwulan II 2018 seputar total penyaluran dana pinjaman sebesar Rp 7,64 triliun, dengan jumlah peminjam 1,47 juta orang.
Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) bersama dengan Asosiasi Fintech lndonesia (AFTECH) membuat kajian tentang peran Financial Technology (Fintech) terhadap Ekonomi Indonesia. Kajian tersebut menggunakan analisis Input-Output (I-O).
Hasilnya, ditemukan bahwa perkembangan Fintech di dalam negeri mampu meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 25,97 triliun.
-
Bagaimana Finnet mendukung transformasi digital di Indonesia? Kami didukung dengan IT Infrastructure yang handal dan memiliki lisensi terlengkap di Perusahaan sejenis. Kami yakin Finnet dapat menjadi One Stop Solution yang tumbuh bersama mitra untuk bersama-sama mendigitalkan sistem pembayaran di Indoensia.
-
Kapan roadmap Fintech P2P lending diluncurkan? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI/fintech P2P Lending) 2023-2028 sekaligus mengumumkan diterbitkannya SEOJK Nomor 19/SEOJK.05/2023 tentang Penyelenggaraan LPBBTI.
-
Bagaimana Indah Permatasari berbelanja di pasar? Indah bangun pagi untuk pergi berbelanja di pasar tradisional yang ditujunya.
-
Kenapa OJK meluncurkan roadmap Fintech P2P lending? Peluncuran roadmap ini merupakan upaya OJK untuk mewujudkan industri fintech peer to peer (P2P) lending yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada inklusi keuangan dan pelindungan konsumen serta berkontribusi kepada pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Siapa saja yang hadir dalam acara peluncuran roadmap Fintech P2P lending? Acara peluncuran roadmap fintech P2P lending dihadiri Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Kepala Eksekutif OJK Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya Agusman, Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Mulyawan Rana Manggala serta pimpinan dan anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) di Jakarta, Jumat (10/11)
Ekonom INDEF, Bhima Yudhistira, menyatakan potensi industri fintech ke depan sangat menjanjikan. Dalam riset ini, dia menyebutkan, pihaknya memakai data terakhir milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada triwulan II 2018 seputar total penyaluran dana pinjaman sebesar Rp 7,64 triliun, dengan jumlah peminjam 1,47 juta orang.
"Flashback ke 2016. Dari basic data OJK pada tahun tersebut, jumlah penyaluran dana Fintech Rp 200 miliar, sementara 2018 jadi Rp 7,6 triliun. Ada peningkatan luar biasa besar. Bukan hanya di Jakarta, tapi nasional, Rp 7,6 triliun secara agregat di semua provinsi di Indonesia," urainya di Menara Satrio, Jakarta, Selasa (28/8).
Dia memaparkan, perkembangan Fintech di Tanah Air mampu meningkatkan PDB sebesar Rp 25,97 triliun, serta dapat meningkatkan konsumsi rumah tangga Rp 8,94 triliun. "Kedua hal tersebut menunjukkan keberadaan Fintech telah mampu meningkatkan perekonomian lndonesia secara makro," ungkap Bhima.
Tidak hanya itu, dia menambahkan, dari sisi dunia usaha turut terdongkrak, di mana besaran gaji dan upah karyawan bisa terangkat hingga Rp 4,56 triliun. Selain itu, fintech dianggapnya dapat menyuntikan sokongan dana untuk UMKM, khususnya di sektor perdagangan, keuangan dan asuransi.
"Ketiga sektor ini mempunyai peran langsung dalam pengembangan Fintech. Selain itu, kehadiran Fintech juga mampu menyumbang penyerapan tenaga kerja sebesar 215.433 orang yang tidak hanya dari sektor-sektor tersier. Namun sektor primer seperti pertanian juga mengalami penyerapan tenaga kerja yang cukup besar, yaitu 9 ribu orang." tutur dia.
Reproter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Ini alasan masyarakat pilih pinjam uang ke industri fintech
OJK-Kominfo disarankan bersinergi buat aturan main fintech
Ini harapan pelaku fintech pada OJK
TCASH sebut punya layanan transfer untuk TKI di Singapura
DPR siap fasilitasi industri fintech kesulitan urus izin
OJK segera keluarkan aturan mengenai fintech, ini bocoran cara urus izinnya
Aturan fintech berubah-ubah buat target inklusi keuangan sulit tercapai