Subsidi tetap BBM dinilai belum tepat sasaran dan adil
Sebab mobil pribadi berbahan bakar solar masih menerima subsidi.
Pencabutan subsidi premium dan pemberian subsidi tetap sebesar Rp 1.000 per liter untuk solar dinilai belum tepat sasaran dan adil sebagaimana amanat Undang-Undang No. 30 tahun 2007 tentang Energi. Sebab, kebijakan berlaku sejak Januari lalu itu membuat angkutan umum berbahan bakar premium tak bisa mendapat subsidi.
Sementara, mobil pribadi berbahan bakar solar masih menerima subsidi.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
-
Kapan Pertamina berhasil mengurangi penyalahgunaan BBM bersubsidi? Sejak implementasi exception signal ini pada tanggal 1 Agustus 2022 hingga 31 Desember 2023, Pertamina telah berhasil mengurangi risiko penyalahgunaan BBM bersubsidi senilai US$ 200 juta atau sekitar Rp 3,04 trilliun.
-
Apa yang sedang dilakukan Pertamina untuk menghemat anggaran di BBM dan LPG Subsidi? Bekerjasama dengan lintas instansi, upaya tersebut berhasil membantu Pertamina dapat melakukan penghematan sebesar 1,3 Juta kilo liter (KL) untuk Solar Subsidi dan 1,7 Juta KL untuk Pertalite.
-
Mengapa Pertamina ingin meningkatkan kualitas BBM Subsidi? Pertamina pernah menjalankan Program Langit Biru dengan menaikkan (kadar oktan) BBM Subsidi dari RON 88 ke RON 90.
-
Mengapa Pertamina terus berupaya untuk memastikan BBM bersubsidi tepat sasaran? Pertamina, lanjut Nicke, akan terus berupaya untuk agar BBM bersubsidi secara optimal dikonsumsi oleh yang berhak. Upaya-upaya tersebut antara lain penggunaan teknologi informasi untuk memantau pembelian BBM Bersubsidi di SPBU-SPBU secara real time untuk memastikan konsumen yang membeli adalah masyarakat yang berhak.
-
Bagaimana cara Pertamina memastikan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran? ia menambahkan, Pertamina Patra Niaga terus mendukung upaya pemerintah agar penyaluran BBM subsidi tepat sasaran. Dengan cara melakukan pendataan pengguna BBM Subsidi melalui pendaftaran QR Code pada laman www.subsiditepat.mypertamina.id.
"Diusulkan agar subsidi diberikan melalui potongan harga BBM bagi kelompok target dengan kuota tertentu," demikian hasil kajian mekanisme kebijakan subsidi BBM lebih tepat sasaran yang dipublikasi Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, kemarin.
Praktiknya, pengendalian konsumsi bisa menggunakan smart card. sistem tersebut merupakan modifikasi dari fuel card yang dikembangkan Pertamina bersama Bank Rakyat Indonesia dan sudah diterapkan di Batam sejak 1 November 2014.
"Pemberian Smart Card bisa lebih tepat sasaran dengan mengacu data kendaraan yang ada di masing-masing kantor kepolisian daerah dan data ijin trayek. Mekanisme ini akan lebih praktis dan memudahkan masyarakat karena tidak memerlukan instalasi khusus pada kendaraan, tidak perlu top-up, serta memungkinkan pembayaran secara tunai maupun non tunai."
Adapun kelompok masyarakat dinilai layak menerima subsidi BBM adalah nelayan dengan kapal maksimum 30 gross tonnage, usaha perikanan skala kecil.
Kemudian, petani dengan lahan maksimum 2 hektar, usaha mikro, transportasi publik pelat kuning, ambulan dan dan kendaraan pelayanan publik lainnya. Lalu, kendaraan angkutan barang
"Mobil pribadi berbahan bakar solar dan sepeda motor yang saat ini masih menerima subsidi sebagaimana tertuang dalam Perpres 191/2014 diusulkan untuk dikeluarkan dari kelompok penerima subsidi BBM."
(mdk/yud)