Sudah masuk panen raya, harga beras masih bertahan tinggi
Berdasarkan pantauan merdeka.com, harga beras kualitas medium berkisar Rp 11.500 per kilogram. Sementara, harga beras kualitas premium masih di atas Rp 12.000 per kilogram.
Memasuki masa panen raya pada Febuari hingga April, harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang sejauh ini masih belum stabil. Harga beras rata-rata yang dijual pedagang masih di atas Rp 10.000 per kilogram.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, harga beras kualitas medium berkisar Rp 11.500 per kilogram. Sementara, harga beras kualitas premium masih di atas Rp 12.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras di Jawa Tengah naik? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Mengapa harga beras di Jakarta naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Bagaimana dampak kemarau panjang terhadap harga beras? Produksi sawah petani terancam gagal karena hal ini.
-
Kenapa harga sembako di Pasar Belakang Kodim Brebes naik? Kenaikan harga ini diduga karena tingginya permintaan menjelang Natal dan tahun baru.
-
Kapan harga emas Antam naik? Harga emas Antam mengalami kenaikan sebesar Rp5.000 per gram pada Jumat (5/7/2024) pagi.
-
Apa yang lebih murah dibanding beras? Harga singkong yang lebih murah Wartini menambahkan jika harga singkong jauh lebih murah dibanding harga beras berbagai jenis yang saat ini berada di atas Rp10 ribu per kilogramnya. Untuk dua buah singkong ukuran sedang, Wartini menjualnya seharga Rp7 ribu. Biasanya warga hanya mengonsumsi tidak sampai sekilo sehari.
Salah satu pedagang beras, Kartini (57) mengatakan, harga beras dari distributor belum mengalami perubahan. Kemungkinan, menurut dia penurunan harga beras justru akan terjadi pada pertengahan Maret nanti.
"Masih stabil kalau untuk harga, belom ada kenaikan ataupun penurunan. Rata rata masih di angka belasan ribu per kilogram," kata Kartini saat ditemui di lokasi pasar, Rabu, (7/2).
Meski demikian, dikatakan Kartini hal ini tergantung juga dari persediaan dan permintaan. Jika permintaan beras tinggi dan persediaan beras sedikit maka secara otomatis akan terjadi kenaikan. Begitu juga sebaliknya, jika persediaan melimpah tetapi permintaan sedikit maka harga beras akan turun.
Pedagang beras lainnya, Ozy (48) mengatakan, harga beras sejauh ini masih terus mengalami kenaikan dan penurunan. Justru, menurutnya kenaikan itu terjadi karena cuaca buruk dan biaya transportasi yang serta ikut naik.
"Tergantung dari pasokan di daerah banyak atau tidaknya. Minggu ini belum stabil masih terus naik dan turun. Jadi Masih belum berani mengatakan beras itu stabil atau tidaknya," jelasnya.
Bahkan, dikatakan Ozy, pasokan beras yang dimilikinya justru hampir semua dari Perum Bulog. Meski dijual di bawah kisaran Rp 10.000 per kilogramnya, stok yang dimilikinya justru belum banyak keluar. "Kalau di sini kita justru beras dari Bulog. Kita jual Rp 8.500 per kilogram saja gak laku," tandasnya.
Baca juga:
Tidak akuratnya data jadi pemicu melonjaknya harga beras
Stok beras di Pasar Induk Cipinang terus menurun
Polisi bongkar penggelapan beras untuk operasi pasar di Semarang
Di Raker Kemendag, Menpar sindir Mentan dan Mendag soal harga beras
Harga beras di Cilacap dan Banyumas masih tinggi