Sukses Hubungkan Anak Muda dari Berbagai Penjuru Dunia, Fahrizal Sabet Merdeka Awards 2023
Penghargaan Merdeka Awards diterima langsung oleh Muhammad Fahrizal di Jakarta, Rabu (30/8) lalu di SCTV Tower, Senayan Jakarta.
Penghargaan Merdeka Awards diterima langsung oleh Muhammad Fahrizal di Jakarta, Rabu (30/8) lalu di SCTV Tower, Senayan Jakarta.
Sukses Hubungkan Anak Muda dari Berbagai Penjuru Dunia, Fahrizal Sabet Merdeka Awards 2023
Sukses Hubungkan Anak Muda dari Berbagai Penjuru Dunia, Fahrizal Sabet Merdeka Awards 2023
Muhammad Fahrizal pendiri International Global Network (IGN) menerima penghargaan Merdeka Awards 2023 sebagai Sosok Inspiratif untuk Indonesia di Bidang Pendidikan.
Penghargaan Merdeka Awards diterima langsung oleh Muhammad Fahrizal di Jakarta, Rabu (30/8) lalu di SCTV Tower, Senayan Jakarta.
Fahrizal mendirikan program International Global Network (IGN) sekitar 8 tahun lalu. Ia sadar baik millenial maupun generasi Z membutuhkan sebuah wadah untuk melakukan aktualisasi diri.
- Merdeka Awards 2023: Kisah Puger Sang Mantan Juru Parkir Pelindung Anak-Anak Pengidap HIV/AIDS
- Merdeka Awards 2023 Jadi Kado Terindah HUT Kalimantan Selatan ke-73
- Sukses Bangun Desa, 6 Pemda Terima Penghargaan Merdeka Awards 2023
- Pengembangan Desa Wisata Bawa Kutai Timur Raih Penghargaan Merdeka Awards 2023
"IGN punya slogan ‘connecting dreams’. Kita menghubungkan anak-anak muda di seluruh dunia untuk menggabungkan passion mereka, sehingga mereka bisa bertemu dengan orang dari berbagai macam latar belakang," ujar Fahrizal, Rabu (30/8).
Dengan bergabung dengan program IGN Mentor Class adal para pemuda berkesempatan memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk berpartisipasi dalam program pertukaran pelajar di luar negeri.
Tak hanya itu, mereka juga berkesempatan mewakili negara mereka dalam konferensi internasional dan berbagai kesempatan lain.
Saat duduk di bangku kuliah, Fahrizal mengikuti tiga organisasi, yakni BEM, HIMA, dan organisasi di luar kampus. Ia merasakan sulitnya mengundang teman-teman sebaya untuk mengikuti seminar bersertifikat yang diselenggarakan oleh organisasi.
Padahal penyelenggara acara sudah menghadirkan para tokoh publik atau public figure sebagai narasumber. Namun, ternyata anak muda sekarang sudah jenuh dengan model seminar yang demikian.
“Ternyata, teman-teman (anak muda) sudah cukup jenuh dengan hal itu,” kata Fahrizal.
Menurutnya, hal ini terjadi karena anak-anak muda sudah bisa menyerap banyak informasi melalui platform sosial media. Sehingga yang dibutuhkan justru wadah untuk mengaktualisasi diri.
Fahrizal percaya programnya di IGN berhasil karena menyentuh harga diri (self-esteem) anak muda.
Dalam prosesnya, partisipan IGN diberikan kesempatan untuk menyuarakan ide mereka di sebuah forum global.
"Mereka didengarkan, mereka dimengerti oleh teman-temannya dari seluruh dunia, sehingga dapat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan" ujar Fahrizal.
Empat tahun IGN berjalan, dia pun memberanikan diri mengadakan kegiatan di luar negeri, seperti Malaysia, Jepang, dan Korea. Sekarang, IGN sudah memiliki lebih dari 60 kegiatan international di seluruh dunia.
Dia menambahkan salah satu kegiatan Kuala Lumpur mendapat sambutan yang baik dari Kementerian Pelancongan. Kegiatan tersebut ternyata bisa mendatangkan devisa bagi Malaysia.
Meski begitu, kala itu, IGN belum pernah menggelar kegiatan serupa di Tanah Air. Ini pun mengundang banyak pertanyaan, termasuk Kementerian Luar Negeri Indonesia.
"Lucunya, memang kita belum pernah mengadakan event di Indonesia. Waktu kita minta dukungan ke Kemlu, mereka heran kok bisa-bisanya orang Indonesia bikin event di luar, di Indonesia sendiri belum pernah," cerita Fahrizal.
Kegiatan pertama IGN di Indonesia pertama di Nusa Tenggara Barat.
Melalui program tersebut, pihaknya memberdayakan ibu-ibu pengrajin tangan dan para nelayan yang berada di wilayah sekitar.
“Ternyata, kita tidak hanya memberikan dampak kepada anak-anak muda, tetapi juga kepada tempat kita menyelenggarakan program itu. Ekonomi lokalnya bergerak.” pungkas Fahrizal.