Survei Bank Indonesia: Kegiatan Usaha Meningkat di Triwulan I-2022
Erwin menyatakan, peningkatan kinerja usaha terindikasi terutama pada sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, khususnya subsektor Tanaman Bahan Makanan (Tabama).
Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia mengindikasikan peningkatan kegiatan dunia usaha pada triwulan I-2022. Hal ini tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 8,71 persen.
"(Angka ini) lebih tinggi dari SBT pada triwulan IV-2021 sebesar 7,10 persen," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Kamis (14/4).
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang menjadi catatan BPS tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana cara bank pemerintah berperan dalam mengatasi tantangan ekonomi? Selain itu, bank pemerintah juga seringkali memiliki peran strategis dalam mengatasi tantangan ekonomi, seperti mengelola krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial kepada sektor-sektor yang dianggap vital bagi pembangunan ekonomi.
-
Apa yang Airlangga Hartarto katakan tentang target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045," kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Bagaimana BRI meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia? Sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan UMKM, BRI memiliki jutaan database nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Ini menyebabkan BRI terpapar risiko data privacy breach dan cyber security system.
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Erwin menyatakan, peningkatan kinerja usaha terindikasi terutama pada sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan, khususnya subsektor Tanaman Bahan Makanan (Tabama). Hal ini sejalan dengan pola historis musim panen serta sektor Industri Pengolahan seiring meningkatnya aktivitas industri dan mobilitas.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan usaha, kapasitas produksi terpakai triwulan I-2022 tercatat sebesar 73,08 persen, meningkat dari 72,60 persen pada triwulan sebelumnya. Penggunaan tenaga kerja terindikasi membaik meski masih berada dalam fase kontraksi.
Sementara itu, kondisi keuangan dunia usaha terindikasi membaik dibandingkan dengan periode sebelumnya, khususnya dari aspek likuiditas, disertai akses pembiayaan yang lebih mudah.
Pada triwulan II-2022, responden memprakirakan peningkatan kegiatan usaha berlanjut dengan SBT sebesar 23,24 persen.
Peningkatan kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada beberapa sektor utama, yakni sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, serta sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran didorong peningkatan aktivitas masyarakat seiring masuknya periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri dan pelonggaran kebijakan mobilitas.
Baca juga:
Bank Indonesia Catat Utang Asing Indonesia per Februari 2022 Capai Rp 5.974 Triliun
BI: Surplus Neraca Perdagangan USD3,83 Miliar per Februari 2022
Dobrak Gap Literasi Keuangan, Bank Digital BNC Kampanyekan #BuatSemua
Gubernur BI Klaim Pelemahan Rupiah Lebih Baik dari Ringgit Malaysia
Meski Harga Komoditas Mahal Imbas Perang, BI Yakin Inflasi 2022 Maksimal 4 Persen
Transaksi Uang Elektronik per Februari 2022 Tumbuh 41,35 Persen Capai Rp27,1 Triliun