Jangan Sampai Tertipu, Kenali Ragam Modus Penipuan QRIS
Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen secara year on year (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta.
Padahal, minat masyarakat untuk memanfaatkan transaksi pembayaran melalui QRIS terus mendalami peningkatan.
Jangan Sampai Tertipu, Kenali Ragam Modus Penipuan QRIS
Jangan Sampai Tertipu, Kenali Ragam Modus Penipuan QRIS
Akhir-akhir ini, tindak kejahatan di sistem pembayaran digital QRIS marak terjadi. Umumnya modus kejahatan yang dipakai dengan menggunakan barcode palsu untuk mengelabuhi korban.
Padahal, minat masyarakat untuk memanfaatkan transaksi pembayaran melalui QRIS terus mendalami peningkatan. Bank Indonesia (BI) mencatat, transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen secara year on year (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta dan jumlah merchant 32,25 juta hingga Mei 2024.
1. Mengubah barcode QRIS
Melansir laman Bank Mega Syariah, salah satu bentuk penipuan QRIS yang sering terjadi yaitu pemasangan QRIS palsu di gerai-gerai umum. Umumnya, pelaku menaruh QR Code palsu di merchant makanan, minuman, atau tempat umum untuk mengecoh korban.
"Contohnya, QRIS masjid karena barcode-nya ada di kotak amal tersebar di berbagai titik. Banyaknya kotak amal ini akhirnya dimanfaatkan oleh oknum masyarakat untuk mengubah barcode QRIS masjid menjadi QRIS dengan tujuan rekening pribadi sang penipu," tulis Bank Mega Syariah.
2. Screenshot QRIS lama untuk mengelabui penjualModus lainnya, penipu menggunakan screenshot QRIS yang sudah pernah dilakukan lalu mereka edit. Penipu memanfaatkan ketidaktelitian penjual yang sedang fokus dengan para pembeli lainnya.
Meskipun Qris telah dilengkapi fitur notifikasi memang bisa langsung terlihat jika sudah membayar. Tetapi jika dalam satu waktu banyak yang membayar dapat membingungkan para penjual dan akhirnya penipu berhasil melakukan modusnya. 3. Menukar rekening pada QRIS
Modus lainnya yang digunakan pelaku kejahatan dengan menukar rekening tujuan pembayaran menjadi rekening pelaku.
Modus ini dipakai dengan memanfaatkan rendahnya pengetahuan pedagang tentang QRIS.
Misalnya, pelaku akan meminta korban untuk membayar apa yang mereka ingin beli ke nomor rekening yang berbeda. Caranya, dengan mengirim QRIS palsu yang menunjukkan nomor rekening sah. 4. Phishing
Modus penipuan ini yaitu phising atau menggunakan teknik penyamaran. Biasanya dilakukan membuat situs web palsu yang sangat menyerupai situs website resmi dari penyedia jasa pembayaran non-tunai yang ingin digunakan oleh korban.
Umumnya korban tidak menyadari saat mereka memasukkan data pribadi dan melakukan transfer dana melalui QRIS yang dibuat oleh penipu. Setelah hal itu terjadi, penipu akan memperoleh data korban serta dana yang ditransferkan. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) buka suara terkait kasus kejahatan dengan penyalahgunaan sistem pembayaran digital melalui QRIS dalam beberapa waktu terakhir. Namun, banyaknya kasus kriminal yang terjadi dinilai bukan salah penyedia jasa.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta menyampaikan bahwa persoalan keamanan layanan QRIS merupakan tanggung jawab bersama. Hal ini merespons maraknya kasus kejahatan dengan penyalahgunaan sistem pembayaran digital melalui QRIS dalam beberapa waktu terakhir.
"Tadi ada pertanyaan mengenai qris, bagaimana keamanan qris apakah itu tanggung jawabnya siapa? itu tanggung jawab bersama ya," kata Filianingsih kepada awak media di Kantor Bank Indonesia Thamrin, Jakarta, Kamis (20/6).
Di meminta para pedagang atau merchant untuk mewaspadai kejahatan penyalahgunaan sistem pembayaran Qris. Antara lain dengan memastikan barcode Qris tidak berpindah tempat agar mudah dipantau.