Survei Kemenhub: 74 Persen Masyarakat Tak Mudik di Libur Natal dan Tahun Baru
Dari 1.634 sampel, hasil survei yang dilakukan secara online ini menunjukkan, 73 persen responden memilih untuk tidak mudik akhir tahun ini. Sisanya, 27 persen masih akan melakukan mudik.
Kementerian Perhubungan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan membeberkan hasil survei soal keputusan mudik di libur akhir tahun.
Dari 1.634 sampel, hasil survei yang dilakukan secara online ini menunjukkan, 73 persen responden memilih untuk tidak mudik akhir tahun ini. Sisanya, 27 persen masih akan melakukan mudik.
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Bagaimana Kementan mendorong para Petani Muda? Program dari Kementan untuk regenerasi petani ini bukan hanya berjalan di level pendidikan dan pelatihan tetapi juga langsung kepada penerima manfaat program pertanian pemerintah di berbagai daerah.
-
Apa saja cara yang dilakukan pemerintah untuk mengurai kemacetan mudik? Pemerintah akan memberlakukan contra flow dan one way pada puncak mudik 2023
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
"Kita bersyukur, karena masyarakat sudah tahu kenapa nggak mudik, karena masalah waktu dan juga karena Covid-19, mudah-mudahan masyarakat semakin sadar," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/12).
Kemudian, survei juga menunjukkan sebanyak 40 persen responden memilih pergi karena memang ingin pulang ke kampung halaman. Lalu, 12 persen ke rumah saudara, 11 persen ke lokasi wisata dan 37 persen lainnya.
Untuk daerah asal keberangkatan, sebanyak 31,64 persen responden memulai perjalanan dari Jabodetabek.
"Kemudian, tujuan perjalanan paling banyak itu sama tiap tahun, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat," jelas Budi.
Kendati hasil survei menunjukkan masyarakat kemungkinan besar akan menahan perjalanan, Budi mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, terutama TNI, Polri hingga BMKG untuk memastikan kesiapan angkutan natal dan tahun baru 2021 (nataru), terutama dalam prediksi cuaca.
"Kemarin di beberapa daerah curah hujan tinggi, sungai naik ke permukaan sehingga ada beberapa jalan nasional, provinsi nggak bisa dilalui karena banjir. Jadi kita dengarkan BMKG untuk antisipasi," ujar Budi.
Pembatasan Operasional Angkutan Barang
Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan pembatasan operasional angkutan barang saat nataru. Kemenhub juga terus berkoordinasi dengan Kepolisian untuk meningkatkan keamanan di sekitar rest area, antisipasi banjir dan longsor hingga persiapan armada bus dan penyeberangan jika jumlah pemudik melonjak dari prediksi.
"Dan yang terpenting ini, masih berlanjut terus masalah Covid-19, nanti akan ketat sekali masyarakat yang nggak taat, selain masalah lalu lintas namun juga penegakan protokol Covid-19," jelas Budi.
(mdk/idr)