Survei: Memulai Usaha di Indonesia Lebih Sulit Dibanding Negara Tetangga
Hasilnya, tercatat 69,8 persen responden setuju memulai usaha di Indonesia lebih sulit dilakukan jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
Departemen Statistika Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Cyrus Network mengadakan survei yang melibatkan pekerja dan para pencari kerja di 10 kota besar di Indonesia. Salah satu poin yang dibahas adalah persepsi mengenai tingkat kesulitan memulai usaha di Indonesia, jika dibandingkan dengan negara tetangga.
Hasilnya, tercatat 69,8 persen responden setuju memulai usaha di Indonesia lebih sulit dilakukan jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga.
-
Siapa yang berperan dalam mendorong inovasi dan industri berkelanjutan? Mendorong inovasi dan industri berkelanjutan dapat menciptakan peluang bisnis baru.
-
Siapa saja yang terlibat dalam pengembangan karir bidan? Dalam kolaborasi ini, bidan dapat belajar dari pengalaman dan pengetahuan orang lain, serta dapat memberikan kontribusi dalam perencanaan dan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kapan survei Indikator Politik Indonesia dilakukan? Survei tersebut melibatkan 810 responden dengan metode simple random sampling dan margin of error sekitar 3,5 persen.
-
Kapan LSI melakukan survei? “Kalau melihat data-data ini, yang belum menentukan pilihan untuk pilihan kedua masih sangat besar. Itu berarti dinamika dukungan masih sangat tinggi,” Adapun survei ini dilakukan pada awal Desember 2023, memakai metode random digit dialing (RDD) dengan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
-
Bagaimana cara Utting Research melakukan survei? Survei tersebut dilakukan menggunakan metode multi stage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
"Ada kesadaran baik di pencari kerja ataupun yang sudah bekerja, bahwa Indonesia ini masih belum dilirik dan masih kalah saing dengan negara tetangga kalau soal investasi," kata Guru Besar Statistika IPB, Prof. Khairil Anwar Notodiputro yang menjadi pembahas dalam rilis survei secara virtual, Jumat (17/4).
Persepsi terhadap sulitnya memulai usaha ini, angkanya lebih besar di kalangan para pencari kerja dengan persentase mencapai 70 persen. Sementara, 69,5 persen pekerja menganggap upaya memulai usaha di Indonesia saat ini memang lebih sulit jika dibandingkan dengan negara tetangga lain.
"Ini isu yang sejalan bahwa sulitnya memulai usaha akan berkaitan dengan sulitnya investasi masuk. Baik para pekerja ataupun pencari kerja, menyadari hal tersebut," kata Khairil.
Permudah Izin Usaha
Publik juga memiliki persetujuan bahwa Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang saat ini sedang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki tujuan mempermudah perizinan berusaha. Sebanyak 90,2 persen responden baik dari unsur pekerja ataupun pencari kerja, setuju bahwa RUU Cipta Kerja bertujuan mempermudah perizinan berusaha.
Survei yang dilakukan pada 2-7 Maret 2020 ini diadakan di 10 kota besar Indonesia yakni Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Banjarmasin, dan Makassar melibatkan 400 responden . Dari tiap kota, diambil 40 responden yang terbagi rata antara pekerja dan pencari kerja.
Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non probability sampling purposive sampling dan dikumpulkan melalui wawancara langsung. Distribusi sampel meliputi pekerja di perusahaan besar, menengah, dan UMKM. Sementara untuk pencari kerja adalah mereka yang belum pernah bekerja, ataupun pernah bekerja.
(mdk/idr)