Surya Citra Media Terima Penghargaan Emiten Terbaik BIA 2021 Kategori Media & Hiburan
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menerima penghargaan Bisnis Indonesia Award 2021 sebagai emiten terbaik sektor media dan hiburan. Bisnis Indonesia Group menyelenggarakan BIA setiap tahun sebagai bentuk penghargaan kepada perusahaan terbaik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menerima penghargaan Bisnis Indonesia Award 2021 sebagai emiten terbaik sektor media dan hiburan.Bisnis Indonesia Group menyelenggarakan BIA setiap tahun sebagai bentuk penghargaan kepada perusahaan terbaik yang sahamnya diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Tahun ini, tema yang diambil adalah 'Growth in Pandemic'.
Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), Sutanto Hartono mengapresiasi kepada dewan juri atas dipilihnya PT Surya Citra Media Tbk untuk mendapatkan Bisnis Indonesia Award 2021.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
-
Kenapa harga saham bisa naik turun? Salah satu yang sering jadi dilema adalah harga saham yang begitu cepat naik turun bagaikan roller coaster. Jadi, sebenarnya apa sih penyebab harga saham bisa naik turun?
-
Apa yang terjadi di Pasar Setan? Konon, pasar ini terletak di salah satu sabana luas yang menjadi jalur pendakian, dimana beberapa pendaki telah mengalami pengalaman yang tak terlupakan. Beberapa di antaranya melaporkan mendengar suara berisik dan keramaian yang mirip dengan suasana pasar, meskipun di jalur tersebut seharusnya sepi dengan hanya sabana luas dan tanah lapang.
-
Siapa yang merencanakan aksi teror di Bursa Efek Singapura? Pendalaman itu dibenarkan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar bahwa YLK memang hendak merencanakan aksi teror ini pada 2015 silam.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
"Penghargaan ini tentunya memberikan dorongan bagi kami semua untuk terus melanjutkan proses transformasi," kata dia dalam Pengumuman Bisnis Indonesia Award 2021 - Growth in Pandemic, Rabu (15/9).
Sutanto mengatakan, Perseroan sebelumnya lebih dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang media pertelevisian melalui SCTV dan Indosiar. Namun, sejak beberapa tahun terakhir, Perseroan mulai agresif mengembagkan produksi konten di berbagai platform media di bawah Surya Citra Media.
"Kami secara agresif kembangkan kemampuan untuk memproduksi berbagai konten di berbagai platform media. Serta mengembangkan berbagai aset digital termasuk publishing dan platform OTT Vidio.com yang telah jadi OTT terbesar di Indonesia," kata dia.
Sutanto tak lupa memberikan apresiasi khusus kepada seluruh pemirsa, pengguna dan pelanggan semua platform di bawah Surya Citra Media.
SCMA Optimistis Kinerja Lebih Baik pada 2021
Sebelumnya, PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) optimistis kinerja 2021 bakal lebih baik pada 2020. Hal ini akan didukung dari kondisi pemulihan ekonomi dengan ada program vaksinasi COVID-19 dan strategi perseroan untuk adopsi digitalisasi.
PT Surya Citra Media Tbk membukukan pendapatan bersih Rp 1,40 triliun pada kuartal I-2021. Realisasi pendapatan ini tumbuh 7,6 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,30 triliun. Laba periode berjalan naik 6,4 persen dari Rp 328,01 miliar pada kuartal I 2020 menjadi Rp 349,07 miliar pada kuartal I-2021.
Direktur Utama PT Surya Citra Media Tbk, Sutanto Hartono menuturkan, kinerja kuartal I-2021 lebih baik dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Pada Maret 2020 terjadi penurunan karena pandemi COVID-19. Hal itu berlanjut hingga kuartal II-2020, dan ada pemulihan mulai kuartal III hingga kuartal IV 2020.
"Total adex (advertising expenditure) menurut estimasi kami pada kuartal I tahun ini terjadi sedikit sekali penurunan sekitar 0,9 persen tetapi dianggap stabil. Angka stabil dari sebelum pandemi. Jadi ini suatu recovery yang sehat. Kuartal pertama 2021 sudah menyamai dengan spending 2020 sebelum pandemi. Jadi suatu indikator yang menjanjikan, tetapi ini berharap tergantung baik kondisi Indonesia dan global," tutur Sutanto saat paparan publik, Kamis, 3 Juni 2021.
Sutanto mengapresiasi upaya pemerintah untuk pelaksanaan program vaksinasi COVID-19. Dengan kemajuan program vaksinasi COVID-19 mandiri yang mulai Juni diharapkan dampak COVID-19 dapat segera teratasi.
"Kalau melihat di China dan Amerika Serikat misalnya itu sangat menjanjikan, jadi kita harap (pandemi COVID-19-red) segera berlalu. Tentu saja salah satu impact pergerakan ekonomi lebih positif, spending iklan itu akan lebih sehat. Melihat hal itu kami cukup optimistis sisa tahun ini lebih bagus," kata Sutanto.
Ia menambahkan, pandemi COVID-19 juga mendorong kenaikan adopsi digitalisasi. Seiring menjalankan bisnis televisi konvensional dan parabola, tetapi, perseroan juga aktif mengembangkan platform digital.
"Kami juga aktif kembangkan platform digital milik KLY dengan berbagai portalnya dan Vidio. Kami melihat terjadi adopsi signifikan progress sepanjang pandemi dengan penggunaan vidio makin tinggi. Pandemi COVID-19 berlalu adopsi digital lifestyle akan terus meningkat," kata dia.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)