Tahun lalu, Citilink cetak laba untuk pertama kali
Sebesar USD 4,9 miliar atau Rp 65 miliar.
Citilink Indonesia mencetak laba komprehensif sebesar USD 4,9 juta atau sekitar Rp 65 miliar pada 2015. Ini melonjak jauh ketimbang tahun sebelumnya yang minus alias merugi US D14,5 juta.
"Performa Citilink meningkat pesat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Di tengah pelemahan ekonomi global yang berlangsung sepanjang 2015, Citilink justru berhasil mencetak laba bersih untuk pertama kalinya sejak berdiri," kata Presiden dan CEO Citilink Albert Burhan, di Jakarta, Kamis (16/6).
-
Apa saja yang dilakukan Kemenko Perekonomian untuk mewujudkan transportasi berkelanjutan di Indonesia? Pemerintah telah menetapkan pengembangan infrastruktur sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dengan pembentukan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat. Dalam program PSN tersebut, Indonesia juga mengembangkan proyek transportasi perkotaan seperti MRT yang telah selesai pada tahun 2019 dan proyek LRT Jabodebek yang baru saja selesai.
-
Kapan ibu hamil diizinkan terbang dengan Citilink? Dalam penerbangan menggunakan maskapai Citilink, ibu hamil diharapkan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan atau surat layak terbang yang berlaku selama 7 hari sejak tanggal dikeluarkan.
-
Di mana BRI Citilink Online Travel Fair diadakan? Program BRI COTF ini berlangsung secara online selama 4 hari, mulai 5-8 Desember 2023. Berbagai Promo menarik selama event ini berlangsung, dapat diakses melalui aplikasi Citilink, situs web Citilink, dan mitra platform COTF yaitu Traveloka dan tiket.com.
-
Bagaimana Indonesia membangun konektivitas regional dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan? Sebagai bagian dari komitmen ASEAN, Pemerintah Indonesia berusaha membangun konektivitas regional dan telah melibatkan diri dalam inisiatif seperti Indonesia-MalaysiaThailand Golden Triangle (IMT-GT) yang memiliki 36 proyek konektivitas senilai lebih dari USD 57 miliar.
-
Bagaimana Citilink memastikan keselamatan ibu hamil yang bepergian dengan pesawat mereka? Dalam penerbangan menggunakan maskapai Citilink, ibu hamil diharapkan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan atau surat layak terbang yang berlaku selama 7 hari sejak tanggal dikeluarkan. Jika ibu hamil tidak dapat menunjukkan surat tersebut, Citilink akan mewajibkan penumpang untuk menandatangani Formulir Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas pada saat check-in, yang membebaskan Citilink dari tanggung jawab terkait.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan izin terbang bagi ibu hamil di Citilink? Dalam penerbangan menggunakan maskapai Citilink, ibu hamil diharapkan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan surat keterangan kesehatan atau surat layak terbang yang berlaku selama 7 hari sejak tanggal dikeluarkan. Jika ibu hamil tidak dapat menunjukkan surat tersebut, Citilink akan mewajibkan penumpang untuk menandatangani Formulir Pernyataan Pertanggungjawaban Terbatas pada saat check-in, yang membebaskan Citilink dari tanggung jawab terkait.
Adapun pendapatan yang diperoleh anak usaha Garuda Indonesia itu sebesar USD 470 juta (sekitar Rp 6,3 triliun). Naik 16,5 persen dari tahun sebelumnya sebesar USD 403,5 juta (Rp 5,4 triliun).
"Ini tidak mudah bagi Citilink, berbagai strategi kami lakukan mulai dari penambahan Pesawat baru, ekspansi rute penerbangan, penguatan branding dan value Citilink sebagai maskapai berbiaya murah yang memprioritaskan keselamatan," jelasnya.
Sepanjang 2015, Citilink menerbangkan sebanyak 9,5 juta penumpang. Lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya 7,5 juta penumpang.
Maskapai juga mencatat tingkat keterisian kursi atau seat load factor sebesar 80,2 persen. Meningkat dari sebelumnya 79,6 persen (2014), 77 persen (2013), dan 70,6 persen (2012).
"Jumlah penumpang naik 26 persen dibanding tahun lalu, sedangkan SLF mengalami kenaikan 0,6 persen," tandasnya.
(mdk/yud)