Muncul Kekhawatiran Perang Harga Starlink dengan Internet Lokal, Begini Jawaban Menkominfo
Kekhawatiran muncul manakala Starlink melakukan perang harga dengan perusahaan internet lokal.
Kekhawatiran muncul manakala Starlink melakukan perang harga dengan perusahaan internet lokal.
Muncul Kekhawatiran Perang Harga Starlink dengan Internet Lokal, Begini Jawaban Menkominfo
Di awal masuknya layanan internet Starlink secara retail ke Indonesia, muncul kekhawatiran bahwa ia akan mengganggu kestabilan pasar internet di Indonesia dengan harga layanan yang ditawarkannya.
Ditambah, kini Starlink sedang mengadakan pemotongan harga untuk perangkat keras standarnya hingga 40%, dari Rp7.800.000 menjadi Rp4.680.000.
Dengan harga tersebut, muncul beberapa pihak yang menduga Starlink bisa melakukan strategi predatory pricing atau jual rugi.
Pemerintah Indonesia pun buka suara mengenai kemungkinan dilakukannya predatory pricing oleh Starlink.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan bahwa persoalan permainan harga tersebut merupakan tanggung jawab dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).
“Itu ranahnya KPPU,”
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi.
Budi menjelaskan bahwa Kominfo tetap memiliki tugas mengenai isu-isu yang berkaitan dengan Starlink, yaitu mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Starlink secara terus menerus.Meskipun begitu, pemantauan dari Kominfo tersebut berkutat pada cara Starlink berbisnis dan memberi pelayanan kepada masyarakat Indonesia.
“Nah, kalau soal harga, itu coba ditanyakan ke KPPU karena dalam perniagaan ini ada, [sebagai contoh] “masa promosi boleh berapa lama?”, gitu, lho,” jelas Budi.
Selain menyampaikan bahwa ada berbagai peraturan yang harus dipatuhi dalam persaingan pasar, Menteri Kominfo juga menegaskan bahwa pemerintah bertugas untuk menjaga tingkat permainan pasar agar terus adil.
Sebagai informasi, predatory pricing merupakan sebuah strategi penentuan harga yang dapat digunakan oleh suatu pihak untuk menghilangkan lawannnya di pasar.
Ketika sudah tidak ada lagi persaingan dan masyarakat bergantung pada perusahaan tersebut, ia bisa menaikkan harga secara semena-mena, bahkan ke harga yang sangat tinggi.