Tak mau ada kisruh lagi, bos Bulog usul adanya data tunggal soal pangan RI
Menurutnya, ketiadaan data pasti berkaitan dengan ketersediaan beras di dalam negeri, menjadi penyebab utama banyak instansi saling mengambil kesimpulan masing-masing yang berbeda.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) kembali angkat suara soal kisruh impor beras yang membuat gudang Bulog penuh. Menurutnya, persoalan ini tidak akan muncul jika ada data tunggal yang bisa jadi pegangan semua pihak.
Buwas mengaku telah merangkul berbagai pihak seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk berkoordinasi dan memberi usulan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait menjaga ketahanan pangan nasional.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Waduk Kembangan buka? Jam operasional Waduk Kembangan adalah setiap hari, mulai pukul 07.00 hingga 19.30 WIB.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa isi dari Bubur Ase? Mengutip Instagram Majalah Jakita Pemrov DKI Jakarta, Bubur Ase merupakan kuliner bubur nasi yang diberi isian sayur berupa irisan timun, tauge, selederi dan asinan sawi. Selanjutnya bubur nasi beserta isiannya disiram kuah semur berisi daging sapi dan potongan tahu putih.
"Memang ini PR kita semua menjaga ketahanan pangan. Bukan swasembada beras saja, tapi juga nutrisi karbohidrat. Kita ingin ada grand design dari beras itu seperti apa. Hingga saat ini belum bisa ditemukan," papar dia di Jakarta, Senin (24/9).
Menurutnya, ketiadaan data pasti berkaitan dengan ketersediaan beras di dalam negeri, menjadi penyebab utama banyak instansi saling mengambil kesimpulan masing-masing yang berbeda.
Seperti diketahui, ada empat Kementerian/Lembaga yang saat ini terlibat dalam kisruh beras tersebut, yakni Kementerian Perdagangan, Perum Bulog, Kementerian Pertanian, dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
"Empat instansi, empat data berbeda, dan semua mempunyai keyakinan semua benar. Ini akhirnya keluar suatu masalah. Kalau tidak bersatu dan masih jalan sendiri-sendiri, ini yang makin repot nantinya," ungkap Buwas.
Oleh karenanya, dia menegaskan, keberadaan satu data tunggal dirasa mampu untuk meredam ego masing-masing pihak.
"Sebab itu saya rasa harus ada single data, mutlak diperlukan. Siapa yang mengeluarkan yang lain harus ikut, karena kalau tidak keadaannya akan terus seperti sekarang," tukas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Tiru China, bos Bulog punya ide simpan cadangan pangan Indonesia di luar negeri
Bos Bulog soal penyerapan beras 800 ribu ton: Jangan ngarang
NU sebut kisruh impor beras akibat data Kemendag, Kementan dan Bulog tak sama
DPR bakal panggil Dirut Bulog dan Kemendag terkait impor beras
Cerita Budi Waseso sering 'semprot' para pejabat