Tak mau belah bukit, Tol Cisumdawu akan miliki terowongan 472 meter
Pembangunan terowongan ini akan menelan biaya Rp 800 miliar.
Pemerintahan Jokowi-JK melanjutkan pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) seksi II sepanjang 17,05 Km di ruas Rancakalong-Sumedang dari total enam seksi yang direncanakan. Pada seksi II ini, pemerintah akan membangun tunnel atau terowongan sepanjang 472 meter yang menembus Bukit Cilengsar, Desa Rancakalong, Sumedang, Jawa Barat. Salah satu kendala terbesar ruas tol ini adalah pada detil kontur medan berbukit-bukit.
"Ruas ini cukup banyak jembatan panjang dan ada terowongan. Kita akan bangun dua terowongan dengan diameter 12,5 meter menggunakan teknologi NATM (New Austrian Tunneling Method), diperkirakan lama pekerjaan dilaksanakan selama 28 bulan." Jelas Dirjen Bina Marga Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W. Husaini seperti dikutip dari laman kementerian, Senin (21/12).
-
Apa saja contoh infrastruktur yang dibangun oleh Kementerian PUPR? Kementerian PUPR diamanahi 125 PSN yang harus dikerjakan, yang terdiri dari 51 ruas jalan tol dan jembatan, 56 bendungan dan irigasi, 13 proyek sektor air dan sanitasi, 2 proyek perumahan, 1 proyek tanggul pantai, 1 proyek pembangunan Indonesia Internasional Islamic university dan 1 proyek kawasan industri batang.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengukur keberhasilan pembangunan jalan tol? "Dengan adanya jalan tol baru yang dioperasikan telah berhasil mengurangi waktu perjalanan dengan sangat signifikan," kata Basuki dalam cara Sewindu PSN: Sustainable Infrastrukture towards Indonesia Emas 2045, di Jakarta Selatan, Rabu (26/7/2023).
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Mengapa jalan tol dibangun di Indonesia? Pemerintah Joko Widodo (Jokowi) tengah gencar membangun infrastruktur untuk menekan biaya logistik. Salah satunya jalan tol.
-
Bagaimana proses pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Pemda DIY Terbitkan IPL Tol Rute Yogyakarta-Kulon Progo, Begini Rencananya Rute jalan tol direncanakan melewati empat kecamatan dan 12 kelurahan. Pemerintah DIY telah menerbitkan Izin Penetapan Lokasi (IPL) lahan pembangunan Tol Solo-Yogyakarta-Kulon Progo untuk seksi Yogyakarta-Kulon Progo. Rencananya seksi pembangunan tol itu akan melewati Kabupaten Sleman dan Bantul. “Rencana jangka waktu pembangunan dilaksanakan selama kurang lebih 36 bulan setelah tahapan pelaksanaan selesai dilakukan,” Menurut Benny, lokasi rencana pembangunan terletak di Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul dengan perkiraan luas tanah yang dibutuhkan mencapai lebih kurang 159,053 hektare.
-
Apa tujuan pembangunan Tol Yogyakarta-Kulon Progo? Selain itu, pembangunan jalan tol tersebut juga memberikan pilihan transportasi dengan biaya lebih rendah dan waktu tempuh lebih cepat. “Ini dipastikan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui pengurangan biaya distribusi dan menyediakan akses ke pasar regional maupun internasional. Serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.”
Rencananya, pembangunan terowongan ini akan menelan biaya sekitar Rp 800 miliar dan akan dimulai pembangunannya pada Maret 2016. Nilai ini diklaim hanya sekitar 10 persen dari biaya yang dibutuhkan bila memilih membelah bukit. Disamping itu meminimalisir jutaan meter kubik tanah yang harus dipindahkan.
Pembangunan jalan Tol Cisumdawu dengan panjang 61,675 Km membutuhkan biaya investasi Rp 14 triliun. Meski dengan perkiraan lalu lintas harian 20.000 kendaraan, namun karena tingginya biaya investasi sehingga pembangunannya memerlukan dukungan pemerintah.
Pembangunannya dibagi menjadi enam seksi, di mana seksi I Cileunyi-Rancakalong (12 Km) dan Seksi II Rancakalong-Sumedang (17,05 Km) dikerjakan oleh pemerintah. Saat ini, Kementerian PU-Pera tengah mengerjakan Seksi II pada fase I sepanjang 6,35 Km dengan progres konstruksi mencapai 72,8 persen dengan target selesai 2017.
Sementara pekerjaan konstruksi Seksi II pada fase II yang di dalamnya termasuk pekerjaan pembangunan terowongan akan dimulai awal tahun depan. Pada fase II lahan yang sudah bebas telah mencapai 80 persen dengan target penyelesaian pada 2018.
Sementara ketiga seksi lainnya yakni Seksi III Sumedang-Cimalaka (3,7 Km), Seksi IV Cimalaka-Legok (8,2 Km), Seksi V Legok-Ujung Jaya (16,42 Km), dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan (4,23 Km) akan dilelang kepada investor pada awal Tahun 2016.
"Pengoperasian jalan tol nantinya akan dilakukan oleh investor, mulai dari Cileunyi," tutupnya.
(mdk/idr)