Taktik Hary Tanoe dalam bisnis, dari Donald Trump sampai PHK pegawai
Hary Tanoe terus bermanuver di kerasnya percaturan bisnis dalam negeri.
Nama Hary Tanoesoedibjo sudah tidak asing lagi di telinga. Meski belakangan ini wajahnya rajin menghiasi layar kaca sebagai ketua umum Partai Perindo, Hary Tanoe lebih dikenal sebagai pengusaha kawakan di tanah air.
Berbekal bendera Media Nusantara Citra (MNC), Hary Tanoe terus bermanuver di kerasnya percaturan bisnis dalam negeri. Lini bisnis yang dijalankannya bersama MNC Grup beragam. Mulai dari bisnis konglomerasi media, investasi, properti, hingga perbankan.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Di mana Pak Haryono tinggal? Ia tinggal menetap pada salah satu lorong goa itu.
-
Apa motif pelaku penembakan terhadap Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Siapa yang meramal Donald Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Kapan Harvey Moeis menghubungi Direktur Utama PT Timah Tbk? Adapun posisi kasus secara ringkas yakni sekitar tahun 2018-2019, Harvey Moeis diketahui menghubungi Direktur Utama PT Timah Tbk yakni tersangka MRPP atau tersangka RS dalam rangka untuk mengakomodir kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah.
-
Apa yang terjadi kepada Donald Trump saat sedang berkampanye? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Aksi dan manuver bisnis Hary Tanoe, beberapa kali cukup sukses mencuri perhatian pebisnis nasional. Hary Tanoe semakin berambisi membangun mimpi dan memperbesar bisnis MNC Grup.
Bukan hal mudah bersaing dengan pengusaha-pengusaha top tanah air. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, pengusaha mutlak memiliki strategi jitu untuk memenangkan persaingan. Minimal untuk membesarkan bisnisnya.
Merdeka.com mencatat strategi Hary Tanoe membesarkan kerajaan bisnisnya. Berikut paparannya.
Gandeng Donald Trump
CEO MNC Grup Hary Tanoesoedibjo akhirnya membeberkan proyek taman hiburan sekelas Disneyland yang diklaim bakal jadi yang terbesar di Indonesia.Â
Untuk membangun kawasan itu Hary Tanoe mengaku menggandeng Donald Trump. Tapi tidak hanya Donald Trump, Hary tanoe juga mencari pengusaha kelas dunia lainnya.
"Selain rencana kami untuk mengembangkan properti mewah masa depan dengan Trump Hotel Collection di Kawasan Lido, saya telah merencanakan untuk bekerja sama dengan perusahaan raksasa global lainnya dalam mewujudkan theme park kelas dunia pertama di Indonesia, dalam hal ini menjadi yang terdepan dalam produksi dan industri hiburan," ujar Hary Tanoe.
Sulap kawasan Lido jadi sekelas Disneyland
Melalui siaran pers yang diterima merdeka.com, Selasa (29/9), Hary Tanoe menjelaskan, pihaknya mengambil lokasi pembangunan Disneyland di kawasan hutan tropis pegunungan Jawa Barat atau sekitar 65 kilometer dari Jakarta.
Dia berambisi menjadikan Lido kawasan tujuan wisata kebanggaan Indonesia. Caranya dengan menghadirkan taman hiburan alias theme park di lahan seluas 3.000 hektar. Dalam kawasan itu juga dibangun kota hiburan atau entertainment city di lahan seluas 500 hektar. Pihaknya menawarkan pelbagai fasilitas dan sarana hiburan.
"Kami berencana untuk menyuguhkan sebuah pride of the nation theme park yang akan memenuhi impian rakyat Indonesia untuk sebuah hiburan kelas dunia.
Bos MNC ini meyakini taman hiburan yang dibangunnya bakal memenuhi mimpi masyarakat Indonesia. Sebab, kata dia, permintaan masyarakat kelas menengah atas akan sebuah hiburan semakin tinggi.
Tutup 30 cabang MNC Bank
PT Bank MNC Internasional Tbk atau biasa disebut MNC Bank telah merumahkan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 120 karyawan dari total keseluruhan 1.500 karyawan.
Presiden Direktur Bank MNC Internasional, Benny Purnomo mengatakan, langkah pemutusan hubungan kerja ini sejalan dengan penutupan sekitar 30 kantor cabang di seluruh Indonesia.
"Desember 2014 kami menutup cabang sekitar 30 di seluruh Indonesia tapi yang fokusnya ke mikro, karena kami ingin fokus ke infrastruktur," ujarnya di Gedung MNC, Jakarta, Jumat (25/9).
Pengurangan karyawan tidak ada kaitannya dengan perlambatan ekonomi, tapi sebagai risiko dari berubahnya strategi bisnis. Ke depan, eks bank ICB Bumiputera bakal fokus menggarap segmen korporasi, usaha kecil menengah, dan konsumer.
"Penutupan 30 kantor cabang mikro mengacu kepada upaya yang dilakukan bank pada 2014 pascaproses pengambilalihan dari ICB Bumiputera," kata Benny Purnomo.
MNC Bank bakal fokus pada bisnis Korporasi, konsumer dan usaha kecil menengah. Sehingga dilakukan peninjauan ulang atas unit usaha Mikro milik ICB Bumiputera.
Bagian dari peninjauan tersebut, dilakukan beberapa peningkatan status dan penutupan beberapa cabang yang melayani unit usaha mikro tersebut di akhir 2014.
"Jadi yang ditutup itu adalah kantor mikro karena memang MNC Bank hanya fokus kepada segmen korporasi SME dan konsumer," katanya.
Terbitkan saham baru, incar Rp 827 miliar
PT MNC Kapital Indonesia Tbk sepakat melakukan Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) sebanyak 551 miliar saham biasa dengan nominal Rp 100 per saham. Di mana harga pelaksanaan Rp 1.500 per saham.
Presiden Direktur MNC Kapital Indonesia Darma Putra menjelaskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSL-B) penerbitan PUT II ini maka perusahaan akan mendapatkan dana segar Rp 827 miliar.
"Penerbitan PUT II ini dilaksanakan pada 17 -18 November 2015. Dengan ketentuan di mana setiap pemegang 15 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 7 Oktober 2015 berhak atas 2 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di mana setiap 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru," ujarnya di Gedung MNC, Jakarta, Jumat (25/9).
Menurutnya, hasil dana dari PUT II akan digunakan untuk pelunasan utang perusahaan sebesar Rp 20 miliar. Sebesar Rp 240 miliar akan digunakan untuk berpartisipasi dalam melaksanakan Penawaran Umum Terbatas IV PT Bank MNC Internasional dan sisa dana akan digunakan untuk modal kerja berupa investasi jangka pendek atau jangka panjang di setiap unit usaha perusahaan.
Perkuat bisnis broadband
MNC disebut-sebut menyiapkan dana investasi USD 400 juta untuk ekspansi infrastruktur Internet Protocol Television (IPTV) miliknya. Melihat strateginya itu, sudah barang tentu MNC harus melakukan akuisisi perusahaan provider internet.
Dikabarkan, Link Net yang akan diakuisisi. Jika memang ternyata betul adanya Link Net akan diakuisisi oleh MNC, maka Link Net akan memperkuat bisnis broadband MNC yang bernama MNC Play Media. Sayangnya, isu ini masih ditutup rapat-rapat oleh kedua belah pihak.
Pengusaha sekaligus pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo mengakui tertarik untuk mengakuisisi saham salah satu anak usaha group Lippo, PT Link Net. HT sapaan akrabnya menyebut hingga saat ini pihaknya masih menimbang harga yang cocok untuk menyelesaikan proses akuisisi ini.
"Tidak boleh kasih komentar. Dengan harga yang cocok, kita pasti tertarik," ujarnya di Gedung MNC, Jakarta, Senin (27/7).
Direktur PT Global Mediacom Tbk (BMTR) Oerianto Guyandi menambahkan perusahaan masih memiliki minat untuk rencana akuisisi tersebut, namun apabila harga saham Link Net masih terlalu tinggi perusahaan tidak mau mengambil risiko.
"Link Net karena transaksi ada kerahasiaan. Tetapi kalau ditanya minat asalkan harganya masuk akal di kita tetapi harga tinggi kami tidak beli," jelas dia.
(mdk/noe)