Tambah Pendapatan, MRT Jakarta Bakal Jual Sandal di Stasiun
Farhat mengatakan, pendapatan di luar tugas pokok memberikan pelayanan kepada masyarakat ini akan terus dikembangkan. Pihaknya juga akan terus berupaya mencari mitra yang bisa digandeng untuk memberikan pelayanan tambahan di setiap stasiun MRT.
PT MRT Jakarta tengah berupaya menggenjot pendapatan dari stasiun yang sudah rampung dan telah beroperasi secara normal. Salah satunya melalui penjualan berbagai kebutuhan di setiap stasiun seperti sandal.
"Program vending machine, misal pejalan kaki mau beli sandal. Sekarang bisa datang ke vending machine yang ada. Ada juga untuk minuman," ujar Direktur Pengembangan Bisnis MRT Jakarta, Farhat Mahfud, Selasa (27/4).
-
Di mana MRT Jakarta berada? Terdapat enam kilometer jalur Mass Rapid Transit (MRT) di bawah tanah Jakarta.
-
Bagaimana MRT Jakarta dibangun? Koridor 1 MRT mulai beroperasi sejak 2019. Jalurnya sepanjang 16 kilometer. 10 kilometer jalur layang dan 6 kilometer di bawah tanah.
-
Bagaimana MRT Jakarta mengelola kerumunan saat misa berlangsung? MRT Jakarta juga menyiapkan manajemen kerumunan (crowd management) melalui penambahan petugas dan peralatan pendukung seperti pengeras suara dan rambu penunjuk arah di area stasiun.
-
Apa saja yang dibangun pada MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta, yang akan menghubungkan Bundaran HI-Kota, diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama.
-
Apa yang dilakukan MRT Jakarta untuk mendukung Misa Akbar Paus Fransiskus? "MRT Jakarta tetap melayani masyarakat dengan jam operasi normal yaitu pukul 05.00-24.00 WIB dengan selang waktu 5 menit pada jam sibuk (07.00-09.00 & 17.00-19.00) dan 10 menit di luar jam sibuk," kata Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (3/9).
-
Siapa yang membangun MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen.
Farhat mengatakan, pendapatan di luar tugas pokok memberikan pelayanan kepada masyarakat ini akan terus dikembangkan. Pihaknya juga akan terus berupaya mencari mitra yang bisa digandeng untuk memberikan pelayanan tambahan di setiap stasiun MRT.
"Jadi bagaimana kita bisa mengoptimalisasikan pendapatan sehingga MRT bisa tetap menjalankan fungsi pelayanan publik di sektor mass rapid transit ini. Ke depan kami fokus peningkatan pendapatan dan juga apapun yang bisa kita lakukan untuk jadi leader cost efisiensi di kemudian hari," paparnya.
Dia menambahkan, pihak MRT Jakarta juga akan menyediakan Co-Working space bagi masyarakat yang ingin mengembangkan bakat tertentu. Adapun co-working space ini masih dalam tahap perencanaan dan desain.
"Untuk optimalisasi yang tadi saya sampaikan, kami mungkin sebagian sudah tahu MRT akan buat co-working space untuk area-area yang ada di Stasiun MRT dan yang sudah terpilih sebagai co-working adalah pelaku usaha di bidang space ruang usaha sekarang sedang fitting out dan pengerjaan interior fisik," jelasnya.
Rampung Bulan Depan
Co-Working space tersebut, kata Farhat akan rampung bulan depan. Keberadaan fasilitas baru ini diharapkan bisa meningkatkan animo masyarakat menggunakan MRT.
"Sehingga apabila butuh ruang usaha cukup bergerak di dalam area stasiun MRT dan ini diharapkan ke depan dengan melihat animo ke depan mungkin bisa diperbanyak lagi di stasiun lain yang masih memiliki space," tandasnya.
(mdk/idr)