Tantangan Indonesia dalam Wujudkan Ketahanan Energi
Indonesia tercatat menempati rangking ke-56 Trilemma Index dalam status ketahanan energi menurut World Energy Council tahun 2020. Meski bukan peringkat yang buruk, namun Indonesia tetap harus meningkatkan ketahanan energi untuk generasi yang akan datang. Sejumlah cara dilakukan untuk mewujudkan ketahanan energi.
Indonesia tercatat menempati rangking ke-56 Trilemma Index dalam status ketahanan energi menurut World Energy Council tahun 2020. Meski bukan peringkat yang buruk, namun Indonesia tetap harus meningkatkan ketahanan energi untuk generasi yang akan datang. Sejumlah cara dilakukan untuk mewujudkan ketahanan energi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) periode 2000-2009 Purnomo Yusgiantoro menyebutkan, setidaknya ada 4 tantangan yang bakal dihadapi Indonesia dalam mewujudkan ketahanan energi.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Mengapa Pemkab Cilacap berencana menguji coba perahu nelayan berenergi listrik? Peralihan ke energi listrik ini disinyalir lebih ekonomis dibanding menggunakan bahan bakar yang lama.
-
Di mana energi listrik disimpan? Accu = yaitu alat yang menyimpan energi listrik dalam bentuk energi kimia.
-
Apa yang menjadi sumber energi listrik utama di Kasepuhan Ciptagelar? Di Kasepuhan Ciptagelar, keperluan energi listrik dihasilkan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMh). Energinya berasal dari air sungai yang mengalir.
-
Kenapa Pertamina terus mendorong transisi energi? Setelah semua negara berkomitmen terhadap penurunan karbon emisi menuju net zero emission, ada optimisme, ada kegamangan, ada kekhawatiran. Namun ini semua tidak menyurutkan langkah kita untuk terus melaksanakan energi transisi seperti yang disepakati bersama,” ungkap Nicke saat acara Pertamina Energy Forum 2023 di Ballroom Grha Pertamina (18/12).
-
Bagaimana Pertamina Patra Niaga meningkatkan ketahanan energi di Indonesia Timur? Beroperasinya tanki BBM dan LPG ini juga dapat menjaga ketahanan energi di daerah tersebut. Tanki LPG Wayame dan Jayapura misalkan, kedua tanki LPG ini meningkatkan ketahanan energi LPG sekitar 8-13 hari.
"Di availability, itu ada penurunan produksi migas, ketergantungan impor BBM, permintaan energi yang tinggi, rendahnya tingkat transparansi data konsumsi energi, energi masih didominasi fosil," ujarnya dalam webinar Sambung Rasa Pemangku Kepentingan Sektor Energi, Senin (12/4).
Dari aspek aksesibilitas (accessibility), tantangan yang harus dihadapi meliputi infrastruktur energi yang terbatas terutama di sektor elektrifikasi, BBM dan gas bumi, adanya konflik pemanfaatan penggunaan lahan untuk beberapa jenis EBT hingga jalur distribusi yang sulit dan transmisi PLN terutama di daerah 3T.
Selanjutnya
Dari aspek keterjangkauan (affordability), tantangannya mulai dari investasi penyediaan energi bersih yang tinggi, harga ritel yang tinggi karena infrastruktur mahal, hingga tingkat pembelian yang rendah dari masyarakat.
"Lalu, harga energi fosil juga lebih rendah dari EBT, menyebabkan energi bersih sulit dijangkau," katanya.
Terakhir, dari aspek penerimaan (acceptability), terdapat beban sosial politik soal subsidi listrik dan BBM yang harus diselesaikan, lalu adanya pro dan kontra soal pengembangan nuklir menjadi tantangan mewujudkan ketahanan energi.
Kemudian, produsen dan konsumen sektor ESDM juga sering mengalami konflik, ditambah dengan sinergi para pemangku kepentingan yang juga belum maksimal. "Lalu, masalah lingkungan limbah batubara di operasi pertambangan dan PLTU juga menjadi tantangan yang harus dihadapi," tandasnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)