Target Bauran Energi Terbarukan 23 Persen di 2025 Dinilai Sulit Tercapai
Manager Program Transformasi Energi IESR, Jannata Giwangkara menilai, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam skenario Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2025 sebesar 23 persen kebutuhan energi di Indonesia, sulit untuk terealisasi.
Manager Program Transformasi Energi IESR, Jannata Giwangkara menilai, penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dalam skenario Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2025 sebesar 23 persen kebutuhan energi di Indonesia, sulit untuk terealisasi. Dia memperkirakan Indonesia hanya bisa menghasilkan 15 persen energi yang berasal dari EBT di 2025.
Angka tersebut didapatkan dari realisasi dan proyeksi dari 20 data dan parameter kunci dalam model RUEN yang ada hingga tahun 2019. Di antaranya pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, data supply migas & batu bara, kapasitas pembangkit listrik dan pembangunan jargas kota, serta demand transportasi, industri, dan rumah tangga.
-
Apa yang sedang dibangun oleh PLN untuk memfasilitasi penggunaan energi terbarukan di Indonesia? PLN sendiri saat ini sedang membangun green enabling supergrid yang dilengkapi dengan smartgrid dan flexible generations. “Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan. Selain itu, tentunya akan mampu membangkitkan kawasan dengan memunculkan episentrum ekonomi baru," jelas Darmawan.
-
Apa yang dimaksud dengan energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Bagaimana peran Indonesia dalam rantai pasokan baterai kendaraan listrik global? Indonesia dapat terus memperkuat perannya sebagai pemain kunci dalam rantai pasokan baterai EV global, tidak hanya memenuhi permintaan domestik tetapi juga kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan global akan nikel berkualitas tinggi.
-
Kapan PLN mulai mendukung ekosistem kendaraan listrik? PT PLN (Persero) berkomitmen untuk terus mendukung ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang berkembang pesat di Indonesia.
-
Bagaimana energi listrik dihasilkan? Energi listrik juga disebut sebagai suatu energi yang dihasilkan dari aliran muatan listrik.
"Bauran energi terbarukan yang ditargetkan 23 persen, diproyeksikan hanya mencapai 15 persen," kata Jannata dalam Peluncuran Laporan Seri Studi Peta Jalan Transisi Energi Indonesia, Jakarta, Rabu, (4/11).
Dia menjelaskan hal tersebut karena lebih rendahnya realisasi dan proyeksi baru indikator makro seperti pertumbuhan ekonomi dan demografi serta perkembangan supply-demand energi yang dimutakhirkan tadi.
Tercatat, kapasitas pembangkit listrik EBT saat ini mencapai 10,3 GW di akhir 2019, sedangkan dalam RUEN di 2025 kapasitas pembangkit listrik EBT ditargetkan mencapai 45 GW.
"Membandingkan target RUEN harus apple to apple dari skenario yang sama. Dalam RUEN original, memang proyeksi pembangkit total di tahun 2025 adalah sebesar 136 GW. Namun, angka tersebut tidak bisa dibandingkan langsung dengan proyeksi dalam skenario baru di model RUEN realiasasi sebesar 23 GW (dari total proyeksi pembangkit sebesar 95 GW)," imbuhnya.
Untuk itu dia menyarankan agar pemerintah meninjau kembali dengan melakukan pemutakhiran parameter dan asumsi. Khususnya pada asumsi pertumbuhan ekonomi, laju permintaan energi, keekonomian EBT, dan perkembangan transisi energi global.
"Target ini bukan untuk diturunkan, tetapi direfleksikan untuk meningkatkan bauran EBT dan menyesuaikan diri," tutur Jannata.
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah melakukan 4 skenario internsifikasi untuk percepatan realisasi target penggunaan EBT. Di antarana jaringan gas kota, kendaraan listrik, biodiesel, serta gabungan dari ketiga skenario intensifikasi tersebut, IESR kembangkan dan analisis dalam skenario kebijakan saat ini dalam model alternatif RUEN yang dikembangkan IESR.
Baca juga:
Sri Mulyani Minta PLN Gunakan PMN untuk Kembangkan Energi Baru Terbarukan
Sri Mulyani Soroti Rendahnya Bauran Energi Terbarukan di Indonesia
Strategi PLN Wujudkan Green Financing
Menteri ESDM Ungkap Solusi Ketersediaan Listrik Daerah Terpencil RI
Menteri ESDM Tekankan Pentingnya Kerjasama Internasional Dukung Transisi Energi
Pemerintah Dorong Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan di Bandara