Tarif angkutan dinilai sulit ikuti penurunan harga bensin
Sebab, tarif yang ada sekarang saja membuat angkutan umum berada diambang kepunahan.
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai tarif angkutan umum sulit mengikuti penurunan harga bensin yang terjadi sejak kemarin. Sebab, tarif yang ada sekarang saja membuat angkutan umum berada diambang kepunahan.
"Apalagi diturunkan, tidak menjamin ada peralihan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum," kata wakil ketua Masyarakat Transportasi Indonesia itu, kemarin.
-
Kenapa pemerintah mau mengalihkan anggaran subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Siapa yang mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM subsidi? Dilansir dari Antara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pernah mengungkapkan wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi.
-
Kapan subsidi BBM mulai diterapkan di Indonesia? Akan tetapi sejak tahun 1974-1975 keadaan berubah dari memperoleh LBM menjadi mengeluarkan subsidi BBM," demikian penjelasan dalam buku terbitan Biro Humas dan HLN Pertamina.
-
Apa alasan utama Soeharto memberikan subsidi BBM? Alasan pemberian subsidi BBM karena harga jual BBM terutama minyak tanah, berada di bawah biaya produksinya.
-
Bagaimana cara pemerintah untuk mengalihkan subsidi BBM? Implementasinya menunggu revisi Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak rampung.
-
Mengapa Pertamina mengkaji peningkatan kadar oktan BBM Subsidi? “Kalau misalnya dengan harga yang sama, tapi masyarakat mendapatkan yang lebih baik, dengan octan number lebih baik." Nicke menegaskan, Program Langit Biru Tahap 2 ini merupakan kajian internal di Pertamina dan untuk implementasinya nantinya akan diusulkan kepada pemerintah, dan nantinya akan jadi kewenangan pemerintah untuk memutuskan.
Dia menguraikan, besaran biaya operasi kendaraan (BOK) menjadi dasar dalam penetapan tarif. Menurutnya formula lama penentuan BOK harus segera direvisi agar besaran tarif lebih manusiawi dan berujung pada peningkatan layanan.
"Formula lama tak mengakomodir kondisi terkini. Seperti belum memasukkan perhitungan kilometer kosong layanan kendaraan dari terminal ke pool, penetapan gaji awak bus sesuai angka hidup layak dan dibedakan besarannya sesuai kompetensi dan upah minimum daerah," katanya.
Kemudian, lanjutnya menetapkan usia efektif kendaraan, perlunya memasukkan komponen beban pajak belum dimasukkan dalam perhitungan dan biaya lain-lain yang besarannya tidak lebih dari 15 persen. Lalu, tingkat keterisian (okupansi).
"Dengan menggunakan formula lama, BOK untuk bus besar Rp 147,61 per seat kilometer. Namun apabila hitungan dengan usulan revisi sudah mencapai Rp 352,97 per seat kilometer. Naik di atas 100 persen," katanya
"Oleh karena itu, dengan turunnya BBM dan menghitungnya dengan formula lama sangat tidak untungkan operasional transportasi umum. Meski komponen BBM kisaran 30 persen-40 persen dari total biaya operasional."
Baca juga:
Sopir angkutan umum belum patuhi instruksi pemerintah turunkan tarif
BI: Harga BBM turun, ongkos angkutan transportasi harusnya mengikuti
Harga BBM turun, sopir angkot di Purwakarta ogah turunkan Tarif
BBM makin murah, 'pedas' harga cabai semakin reda
BI: Kebijakan BBM pemerintah bisa tekan inflasi April 2016