Tata Jaringan, PLN Berencana Bangun Kabel Listrik Bawah Laut Jawa-Sumatera
Luhut menyebut bahwa bos PLN menyambut baik rencana tersebut. Diharapkan pembangunan jaringan kabel bawah laut tersebut tidak saja mengamankan jaringan listrik, tapi juga memiliki nilai estetika.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menggelar pertemuan dengan Plt. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sripeni Inten Cahyani. Pertemuan ini membahas insiden listrik padam yang terjadi beberapa waktu silam.
Luhut mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Sripeni juga mengutarakan keinginan PLN membangun kabel listrik bawah laut Jawa-Sumatera. Diharapkan dengan rencana tersebut, sistem jaringan kelistrikan PLN jadi lebih aman dibandingkan jika dibangun di atas tanah.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Apa yang dibangun oleh PLN di IKN Nusantara? PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik hijau di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50 Megawatt (MW).
-
Mengapa PLN membangun PLTS di IKN Nusantara? Presiden Jokowi mengatakan, pembangunan PLTS ini menunjukkan keseriusan pemerintah melalui PLN dalam menyiapkan sistem kelistrikan yang andal dan berbasis pada energi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan listrik di IKN Nusantara. Hal ini selaras dengan pembangunan IKN sebagai forest city yang hijau dan ramah lingkungan.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
-
Bagaimana PLN mendukung transisi energi di Indonesia? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Kenapa PLN tampilkan proyek PLTS Terapung di AIPF? Dalam forum tersebut, PLN menunjukan komitmen dalam upaya pengurangan emisi karbon lewat pengembangan PLTS terapung pertama yang juga akan menjadi pasokan utama energi bersih di wilayah Pulau Jawa.
"Kabel laut dari Sumatera ke sini (Jawa), pengalaman kemarin kan (listrik padam). Dulu dibatalin, sekarang ya saya bilang kalau memang bagus jalanin saja," kata Luhut saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (14/8).
Luhut menyebut bahwa bos PLN menyambut baik rencana tersebut. Diharapkan pembangunan jaringan kabel bawah laut tersebut tidak saja mengamankan jaringan listrik, tapi juga memiliki nilai estetika.
"Saya lihat Bu Inten itu boleh sih, dia sudah tahu apa yang mau dilakukan, misalnya dia 'Kalau boleh Pak, kami sedang merencanakan kabel sebanyak mungkin di bawah supaya jangan berantakan seperti sekarang'. Kan bagus 5 tahun ke depan gimana," jelas Luhut.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini pun juga memberi catatan pada PLN. Salah satunya, dia meminta agar PLN tidak terlalu banyak terlibat dalam pembangunan pembangkit termasuk lewat anak usahanya PT Indonesia Power.
"Ya udah kita bilang, satu kalau saya bilang supaya lebih efisienlah. Kalian (PLN) jangan terlalu banyak terlibat pembangunan-pembangunan listrik, power, biarin aja private sector masuk. Seperti 51 persen harus untuk Indonesia Power waste to energy, lupain dulu lah itu. Konsolidasi aja dulu saja biarkan private sector main," tandasnya.
(mdk/idr)