Tawaran Jusuf Kalla di Balik Donor Plasma Konvalesen Menko Airlangga
Airlangga bercerita, di hari H, tekanan darah dan hemoglobinnya dicek kembali. Setelah itu, barulah plasma darahnya diambil.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pernah terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2020 lalu. Hal ini diketahui setelah dirinya mendonorkan plasma konvalesen bagi para pasien Covid-19.
Airlangga membagikan ceritanya saat ditawari oleh Jusuf Kalla (JK), yang juga ketua Palang Merah Indonesia (PMI), untuk mendonorkan plasma darahnya.
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gam Ki Yong? Pertemuan keduanya terkait implementasi Program Tech:X, peningkatan kemudahan mobilitas bagi investor dari Singapura, pengembangan Pelabuhan Kendal, penguatan konektivitas udara, kerja sama agribisnis, dan kerja sama pariwisata.
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Kapan Jokowi mencoblos? Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pencoblosan surat suara Pemilu 2024 di TPS 10 RW 02 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (14/2).
"Saat pembicaraan dengan Pak JK, sebelumnya, Pak JK akan membuat gerakan. Beliau membutuhkan tokoh masyarakat yang bisa dijadikan contoh. Lalu beliau tanya ke saya, bersedia nggak (donor plasma konvalesen), ya, saya bilang saja bersedia," ujarnya dalam Bincang Editor Liputan6.com: Vaksin dan Donor Plasma Untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Jumat (22/1/2021).
Lanjutnya, 2 hari sebelum mendonorkan plasmanya, dia diperiksa oleh dokter dan diambil darahnya. Kemudian, ditentukan status antibodinya. Setelah memenuhi syarat, maka dilakukan pengecekan penyakit lain yang diidap.
"Kalau screening selesai, maka masuk di tahap berikutnya untuk diambil darah di hari yang ditentukan. Lalu saya PCR, kalau sudah negatif, lanjut besok di hari H," katanya.
Airlangga bercerita, di hari H, tekanan darah dan hemoglobinnya dicek kembali. Setelah itu, barulah plasma darahnya diambil.
"Jadi darahnya dimasukan ke mesin, dipisahkan dengan plasmanya, nah darahnya dibalikin lagi ke kita. Kemarin saya diambil 400-500 cc, butuh waktu 45-50 menit," ujarnya.
Plasma konvalesen ini sangat penting untuk kesembuhan pasien Covid-19. "Plasma itu efektif menyembuhkan. Mereka yang sedang atau OTG kalau dikasih plasma 100 persen sembuh. Sebelumnya, dikasih ke yang berat (gejalanya), 85 persen sembuh," tuturnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Menko Airlangga Ajak Sesama Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen
Permintaan Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19 di Jember Tinggi, Ini Alasannya
Donor Plasma di Kediri, PMI Bisa Dapat 2 Kantong dari 1 Penyintas Covid-19
Airlangga Bagikan Pengalaman Usai Donor Plasma Konvalesen
Airlangga Sebut Jumlah Plasma Darah di PMI Masih Sedikit