Tekan Defisit, Bank Indonesia Ingin Kemenperin Dorong Industri Berorientasi Ekspor
Saat ini sudah ada beberapa sektor yang masuk kategori net ekspor, seperti tekstil, sepatu, alas kaki, dan industri derivatifnya. Net ekspor berarti jika dibandingkan antara impor dengan ekspor di sektor tersebut, maka kinerja ekspor masih lebih positif.
Bank Indonesia (BI) mendorong Kementerian Perindustrian untuk terus mengoptimalkan industri yang berorientasi ekspor. Ini bisa menjadi salah satu strategi dalam menekan defisit transaksi berjalan.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Mirza Adityaswara mengatakan, pihaknya berharap semua sektor industri dapat berkembang optimal. Namun, industri yang kinerja ekspornya sudah positif patut dikembangkan lebih dahulu untuk menekan tingginya impor barang.
-
Bagaimana Bank Indonesia memperkuat ketahanan eksternal dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan? "Bank Indonesia juga terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal sehingga dapat menjaga stabilitas perekonomian dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," tegas dia.
-
Apa yang dilakukan Kemenkumham untuk meningkatkan perekonomian Indonesia? Menurut Yasonna, dengan diselenggarakannya Temu Bisnis Tahap VI, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perkembangan perekonomian Indonesia.
-
Apa yang menunjukkan pertumbuhan industri manufaktur Indonesia? Geliat pertumbuhan ini dapat terlihat dari peningkatan permintaan baru yang menunjukkan aktivitas produksi yang semakin terpacu.
-
Kapan kinerja industri perbankan Indonesia terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil," jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana Indonesia berencana untuk berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Bangladesh? Dalam bidang energi dan infrastruktur, disampaikan pula terkait kesiapan Indonesia dalam berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Bangladesh melalui konsorsium proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
-
Bagaimana cara Irjen Kementan mengajak Petani dan ASN Kementan untuk bangkit membangun pertanian Indonesia? “Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri." "Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,” kata Irjen Setyo.
"Kita perlu lihat pentahapan kita mau dorong yang mana dulu. Kalau Bank Indonesia poinnya kita dorong yang selama ini net ekspornya sudah positif, artinya ada impor, ada ekspor dan hasilnya positif. Itu didorong lebih dulu supaya dapat devisa, kemudian kita mengembangkan industri manufaktur yang memang lebih banyak impornya," kata dia, saat ditemui, di Jakarta, Rabu (5/12).
Menurut dia, jika pentahapan tersebut tidak diperhatikan alias yang didorong justru sektor yang masih dalam kategori net impor, maka defisit ekspor-impor Indonesia akan semakin besar defisit. "Maka Bank Indonesia menyarankan kita dorong industri-industri yang sekarang sudah net ekspor positif," lanjut Mirza.
Saat ini sudah ada beberapa sektor yang masuk kategori net ekspor, seperti tekstil, sepatu, alas kaki, dan industri derivatifnya. Net ekspor berarti jika dibandingkan antara impor dengan ekspor di sektor tersebut, maka kinerja ekspor masih lebih positif.
"Industri makanan minuman itu juga net ekspor sudah positif. Untuk komoditi, kita kaya komoditi, tentu CPO, karet, dan derivatifnya," jelas Mirza.
Selain itu, BI juga mengharapkan agar pemerintah turut mendorong pertumbuhan industri yang masuk dalam global supply chain (rantai suplai global). Sebab hal tersebut akan memperluas pasar ekspor Indonesia.
"Otomotif ini dulu-dulu kita net impor, tapi karena sekarang kita sudah bisa ekspor. Kenapa otomotif sudah bisa ekspor, karena otomotif kita adalah bagian dari global supplay chain. Misalnya Toyota Indonesia adalah bagian dari Toyota Grup Jepang dan bisa ekspor ke Thailand dan banyak negara itu karena bagian dari supplay chain dari perusahaan global," imbuhnya.
"Setelah itu baru kita dorong industri, seperti eletronik itu memang membutuhkan impor juga. Kemudian industri kimia, misalnya logam dasar itu pasti banyak impornya," tandasnya.
(mdk/idr)