Temui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen
Karena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
Karena kondisi pandemi Covid-19 pembangunan smelter Freeport sempat terganggu.
- Jokowi Perkirakan Negara Untung Rp80 triliun dari Smeltet PT Freeport Indonesia di Gresik
- Jokowi Resmikan Smelter PT Freeport di Gresik Senilai Rp56 Triliun
- Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor PT Freeport, Sebut Pembangunan Smelter Hampir 100%
- Jokowi Targetkan Smelter Freeport Beroperasi 2024, Buka Perekrutan 20 Ribu Anak Muda Indonesia
Temui Presiden Jokowi, Bos Freeport Indonesia Lapor Pembangunan Smelter di Gresik Sudah 92 Persen
Chairman & CEO Freeport McMoran Inc Richard C Adkerson bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/3).
Richard datang ditemani Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas dan CFO Freeport Mc-Moran Kathleen L. Quirk.
Usai bertemu Presiden Jokowi, Tony mengungkapkan pembahasan dibicarakan dengan kepala negara itu.
Dia menyebut pihaknya melaporkan beberapa perkembangan terutama progres pembangunan smelter Freeport di Gresik Jawa Timur.
"Jadi kami tadi saya bersama Richard Adkerson dan Kathleen L. Quirk bertemu pak Presiden untuk menyampaikan perkembangan terkini dari situasi pertambangan di upstream dan juga terutama progres smelter,"
kata Tony, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3).
Dia mengatakan, progren smelter saat ini sudah mencapai 92 persen dan diharapkan akan selesai pada Mei 2024.
"Dan segera beroperasi pada bulan Juni tahun ini dan nanti akan berproduksi penuh di tahun 2024 ini," imbuh dia.
Sebagaimana diketahui, Smelter Gresik mulai pembangunan konstruksi pada tahun 2020.
Smelter berada di lahan bekas tambak atau memiliki kandungan air yang cukup tinggi.
Total investasi biaya pembangunan smelter tersebut nyaris mencapai USD3 miliar, dengan dana pinjaman dari bank luar negeri dan dalam negeri.
Sudah ada sebanyak 15 bank menyatakan dukungan atas proyek tersebut dengan Freeport akan menjaminkan aset perusahaan.
Kapasitas smelter mampu memproses hingga dua juta ton konsentrat tembaga per tahun.
Kapasitas lainnya adalah berfungsi untuk pemurnian lumpur anoda.
Dari kapasitas tampungan 2 juta konsentrat tembaga maka akan menghasilkan 500.000-600.000 ton katoda tembaga.
Sedangkan dari lumpur anoda sendiri diperkirakan mampu menghasilkan sebanyak 40 ton emas per tahun.
Untuk konsumsi emas dalam negeri sendiri mencapai 10 ton emas. Sedangkan sisanya akan diekspor.
Kemudian turunannya adalah 240 ton logam perak yang dapat diproduksi juga oleh smelter Freeport di Gresik itu nantinya
Pembangunan smelter tersebut ditargetkan selesai pada 2023, namun kondisi pandemi Covid-19 membuat target tersebut tidak tercapai.