Terima Presidensi G20 2022, Indonesia Dorong Kerja Sama Bidang Digital
Dalam rangka kegiatan Sherpa Track, para delegasi Presidensi G20 di Indonesia akan mengunjungi pusat industri digital Indonesia 4.0. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kunjungan tersebut untuk memperlihatkan digitalisasi yang dijalankan di Indonesia.
Dalam rangka kegiatan Sherpa Track, para delegasi Presidensi G20 di Indonesia akan mengunjungi pusat industri digital Indonesia 4.0. Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, kunjungan tersebut untuk memperlihatkan digitalisasi yang dijalankan di Indonesia.
"Mereka (para delegasi) akan mengetahui level daripada digitalisasi yang dilakukan di Indonesia," kata Menko Airlangga dalam konferensi pers Sherpa Meeting, Presidensi G20, Bali, Selasa (7/12).
-
Bagaimana Menko Airlangga Hartarto berencana memperkuat kerja sama ekonomi di KTT G20? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa misi Menko Airlangga Hartarto dalam KTT G20 di India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto menekankan pentingnya kolaborasi multistakeholders untuk meningkatkan digitalisasi dan inklusi keuangan di wilayah pedesaan? Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia. Tercatat, menurut hasil studi Google Temasek, Bain & Company, nilai ekonomi digital Indonesia sendiri pada tahun 2022 telah mencapai USD 77 miliar atau tumbuh 22% (yoy) dan diprediksi akan meningkat hampir 2 kali lipat hingga USD 130 miliar pada tahun 2025. "Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Mengapa Menko Airlangga Hartarto ikut dalam rombongan Presiden Jokowi ke KTT G20 India? “Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Menko Airlangga menanggapi pentingnya pengembangan talenta digital di Indonesia? Menko Airlangga juga menjelaskan digital talent menjadi perhatian Pemerintah Indonesia Dorong adanya Co-working space
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi di KTT G20 India selain Menko Airlangga? Selain Menko Airlangga, turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju New Delhi yakni, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Selanjutnya, ada juga Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Dari agenda tersebut diharapkan bisa memberikan inspirasi dan aspirasi sekaligus mendorong kerja sama di sektor digital. Sehingga digitalisasi di Indonesia bisa lebih cepat dan efektif dalam menangkap potensi ekonomi digital yang pada tahun 2024 diperkirakan mencapai USD 125 miliar.
"Kerja sama di sektor digital agar kita bisa melompat ke depan," kata dia.
Dalam hal transformasi digital, Menko Airlangga menyebut Indonesia memiliki beberapa percontohan. Selain itu pemerintah juga mengutamakan infrastruktur digital berupa fiber optik, satelit atau teknologi terbaru.
"Indonesia akan mengutamakan terkait dengan digitalisasi dan infrastrukturnya," kata dia.
Kerja Sama Energi Barkelanjutan
Sementara itu, terkait dengan transisi energi, pemerintah ingin mengembangkan energi yang lebih berkelanjutan. Maka, dalam hal ini juga diperlukan berbagai teknis pembahasan infrastruktur energi.
Menko Airlangga mengatakan selama Presidensi G20, Indonesia merekomendasikan kebijakan-kebijakan yang lebih bisa dirasakan masyarakat atau pro rakyat, konkret, dan dapat diterapkan. Sehingga diharapkan prototipe atau pilot project bisa diselesaikan sebelum meeting G20 di Oktober tahun 2021.
"Sehingga betul-betul Indonesia bisa menjanjikan apa yang akan direplikasi oleh negara lain," kata dia.
Dia menambahkan, tahun ini pelaksanaan G20 akan difokuskan untuk kegiatan melalui Sherpa dan finance track. Sedangkan tahun depan akan terus didorong agar Indonesia berada dalam panggung utama dunia pada kegiatan Presidensi G20.
(mdk/bim)