Terminal LNG Teluk Lamong Jamin Pasokan Gas Jangka Panjang di Jawa
Pembangunan terminal ini dinilai menjadi peran kunci menopang pasokan gas di Jawa Timur, dan pembukaan pasar ritel di Jawa-Bali dan sekitarnya. Selain itu, keberadaan Terminal LNG diharapkan bisa mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan bagi industri pelayaran.
PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN bekerjasama dengan Pelindo III melalui anak usaha masing-masing, membesut pembangunan Terminal LNG Teluk Lamong.
Pembangunan terminal ini dinilai menjadi peran kunci menopang pasokan gas di Jawa Timur, dan pembukaan pasar ritel di Jawa-Bali dan sekitarnya. Selain itu, keberadaan Terminal LNG diharapkan bisa mempercepat penggunaan energi ramah lingkungan bagi industri pelayaran.
-
Bagaimana BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Kenapa BPH Migas mendorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa.
-
Apa yang dilakukan BPH Migas untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan gas bumi? Sebagai upaya untuk meningkatkan skill dan kompetensi kepada badan usaha terkait hal tersebut, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) bekerja saa dengan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan menggelar bimbingan teknis (Bimtek).
-
Dimana BPH Migas melakukan edukasi tentang gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa. Hal ini yang disampaikan Sekretaris BPH Migas Patuan Alfon S. saat menjadi narasumber pada acara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Goes to Campus, di Jakarta, Rabu (28/8/2024).
-
Mengapa BPH Migas melakukan pengecekan pipa transmisi gas di Batam? BPH Migas turun langsung untuk memastikan kondisi pipa transmisi dalam kondisi baik dan andal.
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
Dalam skema distribusi dan transmisi gas, pasokan LNG dapat dikapalkan dari sumur Bontang/Tangguh, bahkan LNG impor jika pasokan LNG domestik tidak mampu lagi memasok LNG untuk domestik.
Selanjutnya LNG ditampung di Terminal LNG yang mempunyai fasilitas storage sementara dan dan di breakbulk dengan filling unit untuk penjualan ritel. Dengan begitu, LNG bisa langsung mengalir ke konsumen melalui jaringan pipa dan LNG juga dimungkinkan untuk distribusi melalui truk kepada konsumen ritel.
Anak usaha PGN, yakni PT PGN LNG Indonesia (PLI) berkongsi dengan PT Pelindo Energi Logistik selaku anak usaha Pelindo III ditugaskan menggarap tiga fase pembangunan. Pada fase pertama, pembangunan dan pengoperasian Terminal LNG Teluk Lamong, bisa memasok gas 30MMSCFD yang dialirkan melalui jaringan pipa Jatim.
Pada fase pertama, pembangunan akan fokus kepada Fasilitas Regas di tepian pantai, dan menggunakan storage sementara, dengan utilisasi kapal LNG ukuran sedang sesuai dengan ukuran jetty eksisting Terminal Teluk Lamong. Fase berikutnya yaitu pembangunan Terminal Pengisian LNG skala kecil (Iso Tank 20feet – 40 feet container) untuk distribusi LNG diluar sistem pipa PGN dan ship to truck LNG bunkering.
Fase paling akhir mencakup pembangunan tanki LNG permanen, dimulai dengan dengan ukuran 50.000 cbm, sebagai pengganti floating storage, untuk memenuhi kebutuhan gas suplai untuk sistem pipa PGN di Jawa Timur, dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan sampai dengan 180 MMSCFD. Pengoperasian penuh pada 2023, dan dapat berkembang untuk pemenuhan semua kebutuhan gas di Jawa Timur sebesar 600 MMSCFD dalam jangka panjang.
Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengungkapkan, pembangunan permanen yang bertahap ini akan mengurangi biaya CAPEX dan OPEX secara signifikan.
"Hal itu jika dibandingkan dengan temporary solution karena adanya pengurangan OPEX dari hilangnya pembiayaan sewa harian FSU dan berkurangnya biaya marine operation. Untuk CAPEX sendiri akan berkurang dengan signifikan karena menggunakan Terminal eksisting. Salah satu biaya terbesar dalam pembangunan small scale LNG terminal adalah pembangunan Jetty dan fasilitas pelabuhan," ungkapnya.
Baca juga:
Perkuat Infrastruktur Gas Bumi, PGN Bangun Terminal LNG di Jawa Timur
Penetrasi LNG Pertamina ke Industri Hotel & Restoran Dinilai Strategis, Ini Sebabnya
Laras Energy minta hulu tekan harga LNG untuk konsumen
Infrastruktur jadi kunci pemanfaatan gas alam cair domestik
Patra Bali jadi hotel pemakai LNG pertama di Bali
Pertamina pasok LNG untuk industri di Dumai