Ternyata Ini Alasan Gen Z Tinggalkan Google dan Lebih Suka Mencari Informasi di TikTok
Menurut data peneliti di News Guard, hampir 20 persen video yang disajikan di TikTok mengandung informasi yang salah.
Padahal, sebelum TikTok ramai peminat, Google menjadi sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh orang-orang.
Ternyata Ini Alasan Gen Z Tinggalkan Google dan Lebih Suka Mencari Informasi di TikTok
Ternyata Ini Alasan Gen Z Tinggalkan Google dan Suka Mencari Informasi di TikTok
Media sosial dan Gen Z nampaknya jadi dua hal yang tak bisa dipisahkan. Media sosial menjadi tempat yang dapat digunakan untuk menjalin komunikasi, melihat sesuatu yang sedang tren, atau sekadar jadi hiburan semata.
Dari sekian banyak media sosial yang digunakan, TikTok menjadi salah satu favorit anak muda saat ini. Tak hanya menyediakan konten hiburan, TikTok kini jadi media yang banyak memberikan konten edukasi bagi penggunanya.
- Google Mulai Ditinggalkan, Gen Z Lebih Suka Platofm Ini untuk Cari Informasi
- Google Mulai Ditinggalkan, Begini Asal-muasal TikTok yang Kini Jadi Platform Pencarian Informasi Anak Muda
- Ternyata, Ini Alasan Kenapa Generasi Z Suka Mencari Informasi di TikTok Dibanding Google
- TikTok Jadi Pilihan Gen Z untuk Pencarian Dibandingkan Google, Ini Alasannya
Fenomena ini membuat banyak orang, khususnya anak muda lebih memilih TikTok untuk mencari tahu tentang sesuatu yang ingin diketahuinya ketimbang menggunakan Google. Padahal, sebelum TikTok ramai peminat, Google menjadi sumber informasi yang paling banyak digunakan oleh orang-orang.
Dilansir dari Business Insider, Selasa (16/10), pihak Google sendiri mengakui bahwa sekitar 40 persen anak-anak muda lebih senang mencari informasi di TikTok dari pada Google. Berikut merupakan empat alasan mengapa TikTok lebih digemari Gen Z.
TikTok menyediakan konten dalam bentuk yang lebih interaktif. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa Gen Z lebih gemar menggunakan TikTok daripada Google.
TikTok mampu mendukung penyampaian informasi lewat video interaktif dan informatif. Sementara, Google biasanya hanya menyediakan informasi berupa teks dan gambar.
Informasi yang disajikan dengan format visual punya pengaruh yang besar untuk meningkatkan kepercayaan Gen Z dibanding informasi yang disajikan dengan basis teks dan gambar.
Selain itu, Gen Z dapat menemukan video yang menghibur, bahkan informatif, dengan durasi kurang dari 30 detik. Hal ini menjadi cukup penting mengingat kebanyakan Gen Z saat ini cenderung cepat merasa bosan untuk menikmati konten yang memakan waktu banyak. 3. Minim Iklan
Adanya fitur Google Ads membuat konten yang disediakan Google rentan dipenuhi dengan iklan di halaman pencarian. Iklan-iklan ini tentu akan menyulitkan seseorang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
TikTok mengungguli Google dalam hal ini. Meskipun masih mendukung fitur iklan, jumlahnya lebih minim jika dibandingkan dengan iklan yang ada di Google. Bahkan, TikTok mampu memadukan iklan dengan konten biasa sehingga pengguna tidak terhalang oleh iklan yang bermunculan.
Fitur-fitur yang disediakan TikTok cenderung lebih mudah digunakan untuk mengakses informasi yang relevan dan menarik. Cukup dengan mengetikkan hashtag (tagar), kita bisa menemukan informasi sesuai dengan topik yang diinginkan dengan begitu mudahnya.
Sedangkan, hal serupa tak dapat dilakukan di Google. Untuk mendapatkan informasi yang relevan, maka harus menggunakan kata kunci yang tepat. Jika tidak, informasi yang disediakan tidak akan sesuai dengan yang diinginkan. Terlihat sederhana, namun cukup berpengaruh, ya?
TikTok memang membawa perubahan yang cukup signifikan dalam menyampaikan konten hiburan hingga edukasi. Namun, menurut data peneliti di News Guard, hampir 20 persen video yang disajikan di TikTok mengandung informasi yang salah, dilansir dari CNN Internasional, Selasa (16/10).
Sementara itu, Google juga dinilai mampu memberikan hasil yang lebih berkualitas dan tidak terlalu terpolarisasi, dengan lebih sedikit misinformasi.
Meskipun demikian, TikTok telah mengkonfirmasi pihaknya terus berusaha menyediakan informasi yang kredibel dan bekerjasama dengan pihak yang dapat membantu menilai keakuratan konten sebelum disebarluaskan kepada pengguna secara luas.
merdeka.com