Para Orang Tua Yahudi Ramai-ramai Hapus Media Sosial, Terungkap Penyebabnya
Para orang tua Yahudi mulai protektif terhadap anak-anaknya. Terutama di media sosial.
Para orang tua Yahudi mulai protektif terhadap anak-anaknya. Terutama di media sosial.
Para Orang Tua Yahudi Ramai-ramai Hapus Media Sosial, Terungkap Penyebabnya
Beberapa orang tua Yahudi telah diberitahu oleh sekolah anaknya untuk menghapus media sosial dari ponsel anak-anak.
Mengapa demikian?
Permintaan sekolah itu lantaran pecahnya perang Israel dan Palestina. Salah satu kekhawatiran utama adalah kemungkinan video sandera dibagikan yang menurut mereka dapat menyebabkan kesusahan.
Sejumlah sekolah di Tel Aviv telah menyampaikan pesan tersebut kepada orang tua sejak akhir pekan ini. Di tempat lain, sebuah sekolah di New Jersey, AS, mengirimkan email kepada orang tua yang menyarankan agar anak-anak mereka menghapus platform media sosial mereka.
"Psikolog lokal telah menghubungi kami dan memberi tahu kami bahwa pemerintah Israel mendesak para orang tua untuk memberitahu anak-anak mereka untuk segera menghapus Instagram dan TikTok,”
bunyi email yang dikirim ke sekolah.
Sekolah lain di New York mengatakan pihaknya mendorong para orang tua untuk memantau penggunaan media sosial mereka dan "mendiskusikan bagaimana menghindari pembukaan video-video ini dan apa yang harus dilakukan jika mereka menghadapi media semacam itu."
Media sosial telah dibanjiri dengan gambar dan video yang gamblang dan mengganggu sejak serangan dimulai. Organisasi Yahudi lainnya telah menyarankan orang tua untuk memantau aktivitas online anak-anak mereka untuk mengurangi paparan terhadap kekerasan.
Minta di Take Down
Menteri Teknologi Inggris sebelumnya bertemu dengan para bos perusahaan media sosial Google, Meta, X, TikTok dan Snapchat dan meminta platform tersebut untuk secara jelas menetapkan tindakan apa yang mereka ambil untuk menghapus materi ilegal yang melanggar syarat dan ketentuan mereka.
Michelle Donelan mengatakan dia telah meminta raksasa teknologi tersebut untuk merinci rencana mereka secara tertulis. TikTok dan Instagram tidak segera menanggapi permintaan komentar BBC.