Ternyata Jadi Pramugari Tidak Menjamin Bisa Terbang Gratis, Begini Penjelasannya

Jatah penerbangan gratis pada pramugari seringkali menganut sistem hirarki.

Ketika mencari pekerjaan, banyak pencari kerja tidak hanya melihat gaji, mereka juga mencari tunjangan, seperti asuransi kesehatan, dana pensiun. Namun jika Anda bekerja di sebuah maskapai penerbangan, itu juga berarti tunjangan perjalanan. Jadi, jika Anda pernah bertanya-tanya apakah pramugari mendapatkan penerbangan gratis atau tidak, jawabannya adalah sebagian besar iya.

“Pada suatu maskapai penerbangan, seluruh karyawan menerima manfaat penerbangan yang kurang lebih sama,” kata pilot maskapai penerbangan Patrick Smith dari AskThePilot.com dilansir dari Travel + Leisure, Minggu (11/8).

Smith mengatakan, biasanya seorang karyawan dan anggota keluarga dekatnya, mitra, dan atau pendamping yang ditunjuk berhak atas perjalanan gratis yang tersedia kursi kosong. Pensiunan karyawan maskapai penerbangan mungkin juga memenuhi syarat untuk mendapatkan tunjangan tersebut, tergantung pada berapa lama mereka bekerja di perusahaan. Karyawan atau pensiunan yang terbang dengan tunjangan mereka dikenal sebagai non-revs.

“Non-rev adalah singkatan dari non-pendapatan, karena maskapai penerbangan hanya memperoleh sedikit atau tidak ada pendapatan dari langganan Anda,” jelas Smith.

Namun, bergantung pada maskapai penerbangannya, non-revs mungkin harus membayar biaya tertentu agar dapat terbang "gratis", baik itu biaya per segmen atau biaya tahunan. Terkadang, peningkatan ke kelas satu atau kelas bisnis mungkin dikenakan biaya tambahan juga, namun rinciannya berbeda untuk setiap maskapai penerbangan. Dan karyawan maskapai penerbangan tetap bertanggung jawab membayar pajak pada setiap penerbangan.

Tapi ada batasan untuk non-revving, dan semuanya berkisar pada deskriptor tersedia ruang itu. Karyawan maskapai penerbangan hanya terbang gratis atau hampir gratis dalam keadaan standby, artinya mereka hanya dapat mengisi kursi yang kosong.

“Jika ada tiga kursi kosong dan 20 karyawan siaga, 17 orang akan tertabrak, dan mereka semua akan mencari penerbangan lain, penerbangan apa pun, yang kursinya kosong,” kata Sue Fogwell, pensiunan pramugari United.

Mengenai urutan non-revs yang masuk dalam daftar siaga, situasinya sama dengan penumpang dalam daftar peningkatan gratis seperti sebuah hirarki, setiap karyawan aktif dan pensiunan memiliki kode status asrama, dan asrama didasarkan pada senioritas.

"Karyawan aktif mempunyai prioritas boarding yang lebih baik dibandingkan pegawai pensiunan. Sebagai contoh, pensiunan pilot dengan masa kerja 30 tahun akan naik ke pesawat setelah pegawai aktif baru dengan masa kerja enam bulan yang bekerja di ramp atau kantor," kata Fogwell.

Namun, pilot dan pramugari memiliki sedikit keunggulan dibandingkan karyawan maskapai penerbangan lainnya saat terbang dalam keadaan siaga — mereka dapat terbang dengan kursi lompat. “Pilot dapat menaiki salah satu kursi kokpit tambahan, sementara pramugari dapat menaiki salah satu kursi kabin lipat yang tidak terpakai,” kata Smith. "Tidak ada yang nyaman, tapi ini adalah manfaat yang berguna jika Anda berada dalam keadaan darurat."