Ini Sejumah Konsep dan Tantangan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Ada sejumlah tantangan yang dihadapi untuk menetapkan program tersebut.
Hingga pertemuan keempat pihaknya belum menemukan solusi yang tepat.
Ini Sejumah Konsep dan Tantangan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran
Pembina Tim Aksi Politik (TAP) Prabowo-Gibran Provinsi Jawa Tengah, Bibit Waluyo, menegaskan pihaknya akan ikut mengawal program-program dari presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Salah satunya adalah program makan siang dan susu gratis.
merdeka.com
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut, dirinya telah mengumpulkan dosen dan ahli dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang untuk membahas program tersebut.
"Saya bersama-sama dengan beberapa dosen dari Undip (Universitas Diponegoro) menyusun konsep tata cara melaksanakannya. Tapi sampai hari ini belum selesai. Nanti kalau sudah selesai, menjadi contoh operasionalnya dan bisa terlaksana dengan baik, akan saya laporkan ke tim di Jakarta," ujar Bibit Waluyo di sela-sela menghadiri Reuni dan Silaturahmi TAP Provinsi Jawa Tengah, di The Sunan Hotel, Solo, Minggu (12/5) malam.
Bibit menyampaikan, hingga pertemuan keempat pihaknya belum menemukan solusi yang tepat. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi untuk menetapkan program tersebut
"Tantangannya itu ya sumber material, terus mendistribusikan ke tempat sasaran. Ternyata kalau itu nanti diimplementasikan ke seluruh wilayah Indonesia, Indonesia itu kan terdiri dari ribuan pulau tapi sentra-sentral yang membuat itu mayoritas kan adanya di Jawa," jelasnya.
Sehingga, lanjut dia, jika bahan tersebut dikirim dari Pulau Jawa, akan kedaluwarsa saat sampai di tujuan. Sehingga perlu dibuat titik-titik distribusi agar bisa tepat waktu, tepat sasaran dan tepat tempatnya.
"Tapi ini angel (sulit) untuk diimplementasikan," tukasnya.
Lanjut Bibit, dalam implementasi program-program Prabowo Gibran ke depan, pihaknya siap dilibatkan.
Dalam kesempatan sama, Ketua TAP Provinsi Jateng Letjen TNI (Pur) Nugroho Widyotomo, menyampaikan TAP siap memberikan kritik dan masukan kepada pemerintah Prabowo Gibran.
"Misal nanti ada dari pemerintah pusat Prabowo yang ada yang kurang, kita juga siap memberikan kritik atau masukkan. Tak hanya kritik saja nanti kita memberikan masukan saran kalau ada-ada yang kita mendengar di lapangan dari suara masyarakat," ungkapnya.
Nugroho menyebut jika nantinya TAP dilibatkan dalam implementasi program Prabowo Gibran, maka sebutannya bukan TAP tapi merupakan sumber daya manusia yang bisa ikut untuk mensukseskan program tersebut.
Disisi lain, mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah, Wisnu Suhardono, selaku tuan rumah, menyampaikan, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin dari kalangan TNI.
Karena tantangan yang dihadapi bukan persoalan banjir, tanah longsor, persoalan harga beras naik, harga cabai naik kemudian persoalan jembatan putus.
"Itu gampang menteri PU tolong cek, menteri sosial bantu, kurang dana anggaran ibu menteri keuangan cari cadangan menyelanatkan rakyat kita," kata Wisnu.
Menurut Wisnu, hari ini membaca strategi, secrurity and defend, regional dan global tidak mudah. Satu-satunya yang harus diakui hanya Prabowo yang mampu, karena mantan menantu Soeharto itu memiliki basic TNI. Selain itu posisi Prabowo saat ini juga sebagai menteri pertahanan.
"Beliau memiliki pendidikan luar negeri, bagus dalam bahasa Inggris. Sehingga analisa dan kesimpulannya bisa sempurna," jelas dia.