Terungkap, Begini Strategi Holding PTPN Capai Target Swasembada Gula Indonesia di 2030
Kolaborasi ini merupakan salah satu langkah korporasi PTPN Group dalam mewujudkan roadmap Swasembada Gula Nasional 2030.
Dua perusahaan yang tergabung dalam Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yaitu PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PTPN I (SupportingCo), melaksanakan kick-off Kerja Sama Operasional (KSO) untuk Integrasi Pengelolaan dan Pengolahan Komoditas Tebu.
Acara kick-off ini dilakukan untuk menyatukan pandangan mengenai proses bisnis yang akan dijalankan, setelah ditandatanganinya Berita Acara Kesepakatan Tanggal Efektif untuk kegiatan KSO.
- Dapat Tugas Jaga Stabilitas Pangan, Dirut PTPN: Produktivitas Tebu Meningkat Jadi 8 Ton Gula per Hektare
- Wujudkan Swasembada Gula, Holding PTPN III Fokus Tingkatkan Kompetensi Petani Tebu
- Pengelolaan Kelapa Sawit Butuh Terobosan dan Inovasi, Begini Strategi Dijalankan PTPN
- Anak Usaha PTPN III Raih Ebitda Rp1,1 Triliun, Dirut Holding BUMN Perkebunan: Ini Masuk Catatan Sejarah
Sebelumnya, Holding Perkebunan Nusantara juga telah mendukung KSO Integrasi on Farm antara SGN dan SupportingCo melalui perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada 9 Agustus 2024 di Jakarta.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan salah satu langkah korporasi PTPN Group dalam mewujudkan roadmap Swasembada Gula Nasional 2030.
"Sesuai dengan Perpres No. 40 tahun 2023, dengan mengintegrasikan on farm dan off farm dalam bisnis gula, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tebu setiap tahunnya," jelasnya.
Setelah SGN melakukan spin off, operasional Pabrik Gula kini berjalan terpisah dari pengelolaan kebun, di mana kebun dikelola oleh PTPN I atau yang dikenal sebagai SupportingCo. Wilayah kebun tebu yang berada di bawah pengelolaan PTPN I mencakup Regional I (Eks-PTPN II), Regional 3 (Eks-PTPN IX), Regional 4 (Eks-PTPN X dan XI), Regional 5 (Eks-PTPN XII), Regional 7 (Eks-PTPN VII), dan Regional 8 (Eks-PTPN XIV) dengan total luas area mencapai 59.301 Ha.
"Kerja sama antara kedua perusahaan sangat penting untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Keberlanjutan pabrik gula (PG) sangat bergantung pada pasokan bahan baku tebu, sehingga kinerja kebun tebu berpengaruh langsung terhadap kinerja PG. Dengan pengelolaan on farm oleh SGN, kita dapat memaksimalkan lahan tersebut untuk meningkatkan produktivitas gula," kata Direktur Utama SGN, Mahmudi.
SGN Target Produksi Gula Sebanyak 13,5 Juta Ton
Direksi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), yang merupakan anak perusahaan PTPN III Persero Holding Perkebunan dan berfokus pada komoditas gula, berencana untuk menetapkan target dalam memperbaiki ekosistem gula serta memperkuat keberadaan tebu petani dalam waktu 100 hari kerja setelah pelantikan.
Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Utama SGN, Mahmudi, pada acara puncak peringatan HUT SGN yang ke-3 pada hari Sabtu (17/8) lalu di Surabaya.
"Selama 100 hari ke depan, kami akan melaksanakan inisiatif strategis, di mana lebih dari 70 persen bahan baku tebu akan didukung oleh petani. Oleh karena itu, program utama kami adalah memperkuat tebu rakyat," jelas Mahmudi.
Dia menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari strategi untuk memperbaiki ekosistem gula yang pada akhirnya akan memperkuat posisi tebu petani, dan akan diluncurkan dalam beberapa hari mendatang.
"Upaya untuk memperkuat tebu rakyat juga akan mendapatkan dukungan dari program kementerian koordinator melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Khusus Kluster. Ini merupakan skema pertama di industri pangan dan perkebunan tebu, termasuk yang perdana di SGN," tambahnya.