Belajar dari Kelangkaan Minyak Goreng, Begini Strategi Holding BUMN Perkebunan Pastikan Keamanan Pangan Nasional
Sejak pertengahan 2022 hingga saat ini, PTPN Group meningkatkan jumlah distributornya dari 14 menjadi 128.
Kepala Divisi Pemasaran PTPN Group, Heru Prabowo menegaskan bahwa PTPN Group fokus pada produksi minyak kelapa sawit dan gula. Dua komoditas yang menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Belajar dari Kelangkaan Minyak Goreng, Begini Strategi Holding BUMN Perkebunan Pastikan Keamanan Pangan Nasional
Belajar dari Kelangkaan Minyak Goreng, Begini Strategi Holding BUMN Perkebunan Pastikan Keamanan Pangan Nasional
Perusahaan BUMN Holding Perkebunan (PTPN Group) terus meningkatkan inovasi dalam aktivitas pemasaran perusahaan. Di sektor pengembangan hilir, perusahaan memastikan ketahanan pangan nasional.
Kepala Divisi Pemasaran PTPN Group, Heru Prabowo menegaskan bahwa PTPN Group fokus pada produksi minyak kelapa sawit dan gula. Dua komoditas yang menjadi bagian dari kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Selain itu, PTPN Group juga memiliki produk hilir teh, kopi, dan beberapa produk lainnya. Dengan mengembangkan industri hilir, PTPN Group tidak hanya meningkatkan nilai tambah produknya tetapi juga berkontribusi pada stabilitas pasokan pangan nasional.
"Setelah kejadian kelangkaan minyak goreng pada akhir tahun 2022, PTPN Group mengambil langkah proaktif dengan melakukan inovasi signifikan dalam industri retail minyak goreng," kata Heru.
Sejak pertengahan 2022 hingga saat ini, PTPN Group berhasil meningkatkan jumlah distributornya dari 14 menjadi 128, sehingga mampu memperluas jangkauan distribusi produknya ke seluruh Indonesia.
merdeka.com
Selain itu, produk Minyak Goreng Sawit Nusakita telah berhasil masuk ke jaringan ritel nasional Alfamart, menjadikannya produk BUMN pertama yang berhasil masuk ke jaringan modern trade nasional.
"Ini merupakan pencapaian besar bagi PTPN Group, menunjukkan kualitas dan daya saing produknya di pasar nasional," katanya.
Aktivitas pemasaran perusahaan juga dilakukan strategi sales and operation planning (S&OP). Dalam hal ini, dilaksanakan untuk memastikan produksi sesuai dengan tren permintaan pasar.
Dengan menerapkan S&OP, PTPN Group mampu merencanakan produksi secara lebih efektif dan efisien, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dengan tepat waktu dan jumlah yang sesuai.
Selanjutnya dalam Penerapan Just-in-Time Strategy yang digunakan untuk mendukung kesehatan inventori. Strategi ini memungkinkan PTPN Group mengelola persediaan dengan lebih baik, mengurangi biaya penyimpanan, dan meminimalkan risiko kelebihan atau kekurangan stok.
Atas tiga strategi dilakukan, perusahaan menyabet penghargaan sebagai “The Most Promising Company in Strategic Marketing” pada ajang BUMN Entrepreneurial Marketing Awards (BEMA) 2024.
“Fokus kami selalu untuk tidak hanya memenuhi, tetapi melampaui ekspektasi konsumen melalui kualitas, keandalan, dan keberlanjutan. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menawarkan produk berkualitas agar dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan ekonomi nasional,” ungkap Heru.