Terungkap, Ini 5 Strategi Prioritas Unilever Hingga Bisa Cetak Laba Rp1,4 Triliun di Kuartal III-2023
Peningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever.
Kinerja kuartal III-2023 merupakan buah konsistensi perseroan melakukan penguatan fundamental secara menyeluruh.
Terungkap, Ini 5 Strategi Prioritas Unilever Hingga Bisa Cetak Laba Rp1,4 Triliun di Kuartal III-2023
Terungkap, Ini 5 Strategi Prioritas Unilever Hingga Bisa Cetak Laba Rp1,4 Triliun di Kuartal III-2023
Menyongsong kiprah 90 tahun beroperasi di Indonesia PT Unilever Indonesia Tbk, (Unilever) berhasil membuktikan ketangguhannya di segmen produk konsumen yang sangat kompetitif.
Peningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever sebagai pemimpin pasar di Indonesia.
- Terungkap, Ini Rahasia Unilever Bisa Raup Penjualan Rp10,2 Triliun di Kuartal III-2023
- BTN Luncurkan KPR BTN Prioritas, Sasar Segmen Nasabah dengan Nilai Rp750 Juta
- Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya
- Pemerintah Dorong Penyelesaian Isu Strategis Agar Perundingan IEU-CEPA Segera Selesai
PT Unilever Indonesia Tbk (Unilever) melaporkan telah membukukan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun di kuartal III-2023. Selain itiu, perusahaan mencatat 4,3 persen pertumbuhan volume domestik, 3,3 persen peningkatan penjualan dalam negeri dan pertumbuhan laba bersih sebesar 21 eprsen.
Setidaknya, terdapat 5 strategi prioritas selama 2 tahun terakhir yang terbukti mampu menghasilkan daya tahan yang berkelanjutan dan pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan. Margin kotor pada kuartal ini meningkat 483 bps dibandingkan kuartal III-2022. Selain itu,
"Perseroan tetap berkomitmen penuh untuk menjalankan lima prioritas strategis untuk pertumbuhan jangka panjang, di antaranya dengan memperkuat dan membuka potensi penuh dari merek-merek inti melalui inovasi yang berdampak dengan menawarkan manfaat yang unggul; dipadukan dengan komunikasi yang lebih menarik; program pengembangan pasar untuk meraih pengguna baru dan meningkatkan konsumsi; serta berinvestasi media pada level yang tepat," jelas Ira dikutip Kamis (26/10).
Ira menambahkan bahwa hasil yang dicapai Unilever saat ini membuktikan bahwa perseroan bergerak ke arah positif menuju pertumbuhan jangka panjang.
"Dengan margin kotor yang kuat, didorong oleh program efisiensi, kami dapat meningkatkan investasi merek-merek kami dan aktivitas pengembangan pasar, sehingga menghasilkan pertumbuhan yang kompetitif."
Pencapaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas yang lebih baik. Melihat berbagai indikator tersebut, kinerja Unilever di kuartal berjalan diprediksi masih akan tetap tumbuh.
Hal tersebut dipengaruhi adanya katalis positif, seperti membaiknya kinerja sektor konsumsi juga daya di tanah air seiring pemulihan ekonomi. Beragam faktor itu, bisa memberikan katalis positif bagi UNVR.
Selain itu, sisi indeks keyakinan konsumen yang dirilis Bank Indonesia pada Juni 2023 berada pada level 127,1 menunjukan optimisme terkait perkembangan perekonomian ke depan. Hal ini, tentu saja positif bagi emiten FMCG, di mana indeks tersebut menentukan daya dorong konsumsi masyarakat secara umum. Apalagi, UNVR juga terus menciptakan inovasi produk baru untuk menunjang kinerjanya, karena kompetisi sektor konsumsi untuk produk yang sama, dinamis dan kompetisi begitu ketat.
"Positifnya, UNVR memiliki komitmen berinovasi lewat produk-produk/merek baru dan juga dari sisi promosinya juga oke, sehingga akan mendukung kinerja laba bersih ke depannya," jelas Nafan.
Unilever Indonesia juga mengumumkan keberlanjutan kepemimpinan yang akan efektif pada bulan Januari 2024 mendatang. Pola manajerial global berbasis unit bisnis akan segera sepenuhnya diterapkan di Indonesia, dengan demikian akan ada 5 unit bisnis.
Sejak diangkat menjadi Presiden Direktur pada 25 November 2020 yang lalu, Ira Noviarti berhasil membuktikan ketangguhan kepemimpinan dengan menjaga kinerja dan profitabilitas perseroan meski dihadapkan pada perlambatan ekonomi dan pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
"Saya memulai posisi ini saat kita baru mulai menghadapi pukulan pandemi di tahun 2020, dan telah banyak yang kami lalui hingga hari ini. Bersama-sama, kami menavigasi begitu banyak perubahan dan tantangan, membawa bisnis Perseroan ke posisi yang lebih kuat seperti yang bisa dilihat dari hasil kuartal III 2023 yang kami umumkan hari ini," ungkapnya.