Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel
Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah.
-
Kenapa Kepala BP2MI bertemu Menkopolhukam? Pertemuan berlangsung di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3). Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/). Benny bercerita, pertemuan itu dalam rangka mengantisipasi maraknya kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), khususnya bermodus Pekerja Migran Indonesia (PMI). Untuk itu, perlu adanya kerja sama antar lembaga dengan kementerian.
-
Apa yang BP2MI ingin tinjau ulang? “Rekan-rekan Bea dan Cukai adalah pelaksana peraturan, bukan pada level perumusan. Yang saya pertanyakan adalah isi dari peraturan itu sendiri. Permendag 36 tahun 2023 harus ditinjau kembali,” ungkapnya.
-
Apa yang dilakukan oleh BP2MI untuk mencegah TPPO? BP2MI menyebut sosialisasi pencegahan agar terhindar dari TPPO akan terus dilakukan ke lembaga-lembaga pendidikan lainnya untuk mencegah jumlah korban TPPO bertambah.
-
Bagaimana Menkopolhukam menanggapi kerja sama dengan BP2MI? Kata dia, Hadi menyambut baik kerja sama itu dan siap memberikan dukungan kepada BP2MI. Bahkan, tidak segan memberikan hukuman sesuai perundangan-undangan.
-
Kenapa BP2MI mengawal proses pemulangan PMI yang meninggal dunia? Selain itu, pihaknya bakal berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk proses pemulangan dua jenazah PMI yang meninggal dunia"Tapi kita akan terus koordinasi melalui pemulangan ini," tuturnya.
-
Bagaimana BP2MI membantu proses pencarian para PMI yang hilang? Benny memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi secara intens dengan perwakilan KBRI Seoul untuk pencarian lima PMI yang belum ditemukan. "Kementerian Luar melalui KBRI Seuol telah mengirimkan TIM untuk proses pencarian dan kita akan terus berkoordinasi mudah-mudahan ditemukan dalam keadaan selamat," imbuhnya.
Tiba di Indonesia, Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah Korban Kapal Tenggelam di Korsel
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani sambut kepulangan tiga jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kapal tenggelam dari Korea Selatan di Gateway Human Remains, Gedung Duty Free Area Cargo, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (16/3).
Ketiga jenazah tersebut merupakan Anak Buah Kapal Penangkap Ikan yaitu Kapal “2 Haesinho” yang mengalami kecelakaan di laut Yeosu Selatan, Korea Selatan pada Sabtu, 9 Maret 2024 lalu. Ketiganya akan dikembalikan kepada keluarganya ke tempat masing-masing, jenazah berinisial RAP akan dipulangkan ke Sumedang, Jawa Barat, korban dengan inisial MM akan dipulangkan ke Sukabumi, Jawa Barat, serta jenazah berinisial SF akan dipulangkan ke Brebes, Jawa Tengah.
Perwakilan keluarga dari ketiga korban kapal tenggelam tersebut hadir langsung menerima kepulangan jenazah Pekerja Migran Indonesia asal Korea Selatan sektor perikanan ini.
- Jelang Muktamar, Kiai-Kiai Cirebon Serukan NU dan PKB Berdamai Demi Bangsa Indonesia
- 12 Jenazah Korban Kecelakaan Maut di KM 58 Tol Japek Teridentifikasi, Ini Identitasnya
- Jenazah 2 Anggota Polri dan 1 Sipil Korban Serangan KKB di Paniai Papua Tengah Dievakuasi Besok
- BP2MI Kawal PMI yang Jadi Korban Tenggelamnya Kapal di Korsel
“Atas nama Bangsa Indonesia, kami berharap 4 Pekerja Migran Indonesia Anak Buah Kapal yang masih belum ditemukan, dapat segera diketemukan oleh pemerintah Korea Selatan. Ini adalah peristiwa yang sangat menyedihkan bagi kami dan kedepannya semoga musibah ini tidak akan terjadi lagi,” harap Benny.
Ia mengatakan, Pemerintah korea selatan tidak hanya memberi perhatian dengan membantu proses evakuasi saja, tapi juga hubungan kerjasama penempatan pekerja migran indonesia.
"Korea Selatan memberikan jaminan penuh atas hak-hak pekerja kami yang bekerja di Korea Selatan. Kami berterimakasih, penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Korea Selatan,” ujarnya.
Pemerintah Korea Selatan yang diwakili oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang Deok, menyampaikan bahwa peristiwa ini menjadi perhatian Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.
“Presiden yang memberikan arahan langsung bahwa kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menemukan dan mengembalikan jenazah para Pekerja Migran Indonesia yang menjadi korban kapal tenggelam di negara kami. Kami juga masih mencari ke-empat korban yang belum ditemukan dan kami mengucapkan terima kasih dengan banyaknya Pekerja Migran Indonesia yang berkontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Korea Selatan dan Saya berharap tidak adalagi insiden serupa di kemudian hari.” sebut Dubes Lee.
Diketahui bahwa terdapat 7 orang Pekerja Migran Indonesia di kapal yang tenggelam tersebut dan hingga saat ini pemerintah Korea Selatan masih dalam proses mencari ke-empat Pekerja Migran Indonesia yang masih belum diketemukan.
Hadir juga keluarga dari ketiga pahlawan devisa yang menjadi korban kecelakaan kapal tenggelam di Korea Selatan tersebut, bersama dengan perwakilan dari Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perhubungan ini membuktikan bahwa negara akan tetap hadir memberikan pelindungan kepada rakyatnya, Pekerja Migran Indonesia dan juga menangani semua masalah yang dihadapi Warga Negara Indonesia (WNI) khusunya para Pahlawan Devisa yang berada di luar negeri, sebut Benny.
“BP2MI akan mengawal keseluruhan prosesnya hingga almarhum ketiga jenazah tiba di kediamannya masing-masing hingga proses penguburan jenazahnya. Kami akan mengawal hak-hak yang harus diterima oleh mereka melalui ahli warisnya,” tegas Benny di hadapan para awak media yang meliput kegiatan.
Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri yang diwakili oleh Tony Wibawa menyampaikan, Kementerian Luar Negeri menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga yang ditinggalkan,
"Semoga akan segera menemukan titik terang keberadaan para PMI yang lainnya, terimakasih kepada seluruh instansi atas kolaborasinya yang telah membantu hingga ketiga jenazah dikembalikan ke keluarganya masing-masing," kata Tony Wibawa.
Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Kapten Febriyanti, mengucapkan turut berduka cita kepada keluarga, "Kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dari seluruh pihak dari BP2MI dan Kementerian Luar Negeri yang membantu proses kepulangan tiga jenazah PMI ke tanah air," ujarnya.