Tiga pebisnis kulit hitam yang mengubah wajah lembah silikon
Silicon Valley dikenal sebagai kawasan industri teknologi informasi terbesar di dunia.
Silicon Valley dikenal sebagai kawasan industri teknologi informasi terbesar di dunia. Bahkan, boleh dibilang, kawasan di Teluk San Fransisco, California, Amerika Serikat, tersebut merupakan jantung perusahaan teknologi dunia.
Sejumlah perusahaan teknologi besar menghuni lembah silikon tersebut. Diantaranya, Adobe Systems, Apple Computer, Cisco Systems, eBay, Google, Hewlett-Packard, Intel, dan Yahoo!.
-
Mengapa Amerika Serikat berencana untuk berinvestasi 'habis-habisan' dalam industri teknologi? Atas hal itu, maka wajar bila Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa negaranya akan berinvestasi ‘habis-habisan’ dalam industri yang akan menentukan masa depan.
-
Apa yang China lakukan untuk melawan pembatasan teknologi dari Amerika? China sebagai negara yang memiliki kapasitas komputasi terbesar kedua di dunia masih tetap mengembangkan teknologi di negaranya untuk meningkatkan ekonomi digital serta menangkal pembatasan teknologi dari Amerika.
-
Apa yang menjadi ciri khas negara maju dalam hal teknologi? Negara maju adalah negara yang memiliki standar hidup tinggi dengan perekonomian merata, penggunaan teknologi tinggi, dan telah berhasil dalam berbagai bidang.
-
Siapa yang mengecam langkah Amerika Serikat dalam melarang penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras China dalam kendaraan otonom? Di sisi lain, pemerintah Tiongkok mengecam langkah ini dan menyatakan bahwa AS telah memperluas definisi keamanan nasional secara tidak adil.
-
Apa yang dimaksud dengan perkembangan teknologi? Perkembangan teknologi adalah fenomena yang tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Teknologi telah mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi satu sama lain.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
Sillicon Valley juga melahirkan nama-nama besar di dunia teknologi informasi. Semacam, Steve Jobs, Marck Zuckerberg, Sergey Brin, Bill Gates, dan lainnya.
Di luar itu, Yahoo Finance merangkum sejumlah nama pebisnis kulit hitam yang mengubah wajah Silicon Valley. Berikut diantaranya:
Stacy Brown-Philpot, COO TaskRabbit
Tumbuh di Detroit, Brown-Philpot mengatakan dia setiap hari bertemu orang pekerja keras dengan kemampuan mumpuni, namun tak bisa mendapatkan pekerjaan. Hal inilah yang mendorong wanita 40 tahun itu mengambil jabatan sebagai Chief Operating Officer TaskRabbit, situs menawakan pekerjaan alihdaya (outsource), pada 2013.
"TaskRabbit merevolusi pekerjaan rutin. Buat saya, itu artinya menolong perusahaan menciptakan kesempatan kerja untuk orang yang mungkin belum memilikinya," katanya.
Belakangan, Brown-Philpot masuk ke dalam barisan 40 sosok pebisnis muda paling berpengaruh versi Fortune. Sepanjang karirnya, dia pernah menghabiskan masa sembilan tahun bekerja sama dengan mentornya, Sheryl Sandberg, mengembangkan google.
Kemudian, menduduki kursi direksi di Hewlett-Packard, mendirikan the Black Google Network untuk mengampanyekan keragaman.Â
Morgan Debaun, pendiri Blavity.com
Morgan DeBaun bersama koleganya, Aaron Samuels, mendirikan Blavity.com, pada 2014. Situs berita yang menyoroti kehidupan generasi millenial kulit hitam.
Makanya, situs tersebut diberi nama Blavity. Gabungan dari "black" dan "gravity".
Ini terinspirasi dari peristiwa sering disaksikan wanita berusia 26 tahun tersebut kala berkuliah di Washington University, St. Louis.Â
Setiap hari, saat makan siang, dia sering melihat pelajar kulit hitam berkelompok melingkari meja makan  besar di ruang tengah sebuah kafetaria di kampus mayoritas kulit putih tersebut. Mereka mendiskusikan isu apa saja yang dianggap penting.
DeBaun menyebut fenomena ini sebagai Blavity: black plus gravity.Â
"Kebanyakan orang memandang Blavity sebagai perusahaan media," kata DeBaun. "Kontennya sangat bagus untuk membangun komunitas dan mengakselerasi pertumbuhan audiens. Itu tak mungkin dilakukan tanpa teknologi."
Kortney Ryan Ziegler, pendiri Trans*H4CK
Artis sekaligus penulis ini sudah sejak lama menjadi pendukung transgender atau komunitas terpinggirkan lainnya. Kemudian dia melihat diskoneksi di Silicon Valley, dimana dia merasa komunitas semacam itu perlu tempat untuk mendukung satu sama lain.
Atas dasar itu, pada 2013, pemegang gelar Ph.D African American Studies pertama dari Northwestern University tersebut meluncurkan Trans*H4CK. Organisasi nonprofit sering menggelar hackaton atau pekan retas dan pertemuan lainnya.
Sejauh ini, sudah sebanyak 600 developer, designer, dan progammer yang dihadirkan dalam hackaton Trans*H4CK hackathons
"Teknologi dapat menyelamatkan kehidupan. Dan saya meyakini komunitas transgender dapat mengambil keuntungan besar dari kreasi teknologi yang mengumpulkan pengalaman kami," katanya.
"Transgender sudah banyak terlibat dalam dunia teknologi, makanya saya berpikir perlunya menyediakan media guna menunjukkan pekerjaan-pekerjaan luar biasa yang telah mereka produksi."
(mdk/yud)