Tingkatkan investasi, Jokowi mau bangun pusat promosi di Beijing
Pertemuan membahas tentang peningkatan kerjasama terutama di bidang ekonomi.
Presiden Joko Widodo menerima utusan Presiden Cina Xi Jin Ping, di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut dibahas tentang peningkatan kerjasama terutama di bidang ekonomi.
Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi mengungkapkan Presiden Jokowi berniat membangun pusat promosi di Beijing, China.
"Indonesia akan mendirikan ITPC di Shanghai kemudian pusat promosi di Beijing dan sebagainya dan presiden juga meminta agar hambatan-hambatan perdagangan ini dapat diangkat," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/5).
Retno mengungkapkan dalam pertemuan tersebut delegasi China mengungkapkan di bidang investasi untuk tahun ini terdapat peningkatan invetasi yang sangat signifikan sebesar 400% dari negaranya di Indonesia. Retno menyatakan Presiden Jokowi menyambut baik hal tersebut. Maka dari itu, Jokowi berharap investasi di Indonesia terus tumbuh.
Utusan Cina yang bertemu dengan Jokowi, antara lain adalah Dewan Negara Cina Yang Jiechi, Dubes Cina untuk Indonesia Xie Feng, Wakil Menteri Luar Negeri Liu Zhenmin, Wakil Kepala Pengembangan Nasional dan Reformasi Komisi Wang Xiaotao, Wakil Menteri Pertanian Yu Kangzhen, dan Wakil Menteri Perdagangan Gao Yan.
Sementara itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno L Marsudi, Menko Polhukam Luhut Pandjaitan, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Baca juga:
Presiden Jokowi: Dulu urus izin usaha butuh 6 bulan, sekarang 3 jam
Produsen susu terbesar Selandia Baru jadikan RI basis produksi
Genjot investasi panas bumi, BKPM bidik pebisnis Selandia Baru
Sulap Lembah Harau seperti Singapura, Pemda Sumbar butuh Rp 363 M
Remajakan alat navigasi tua, Airnav gelontorkan belanja Rp 2,27 T
Membongkar kesalahan selebriti terkenal dunia dalam investasi
Ajarkan investasi, Warren Buffet tak sungkan pakai analogi seks
-
Mengapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok untuk berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi? Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi masa depan seperti transisi energi dan juga ekonomi digital.
-
Apa yang akan dilarang oleh AS untuk investasi ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Kenapa Presiden Jokowi ingin menerapkan skema investasi 'family office' di Indonesia? Pemerintah memproyeksikan investasi dari pengelolaan dana berbasis keluarga atau family office yang bisa ditarik ke Indonesia mencapai USD500 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
-
Mengapa Jokowi menekankan pentingnya investasi sekarang untuk IKN? Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang," tegasnya.
-
Bagaimana Cak Imin membandingkan pelayanan investasi di Indonesia dengan Cina? Menurut Cak Imin, pelayanan terhadap investasi di Indonesia masih jauh dari Cina. Kata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai."Pelayanan yang diberikan kepada investasi jauh dari Tiongkok misalnya. Mereka betul-betul pelayanan yang memadai," ujarnya.