Tingkatkan Keselamatan Pelayaran, Kemenhub Optimalisasi Marine Electronic Highway
"Pemanfaatan MEH dilakukan melalui penyediaan data arus, pasang surut dan angin (current, tide and wind data)," kata Direktur Kenavigasian, Basar Antonius.
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan Marine Electronic Highway (MEH) untuk meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Marine Electronic Highway (MEH) Demonstration Project adalah project yang dilaksanakan atas kerja sama antara 3 Negara Pantai di Selat Malaka dan Selat Singapura (Indonesia, Malaysia, Singapura) dengan World Bank, International Maritime Organization (IMO), International Hydrographic Organization (IHO), the International Association of Independent Tanker Owners (INTERTANKO) dan the International Chamber of Shipping (ICS).
-
Apa yang dikampanyekan Kementerian Perhubungan? Kemenhub kampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat. Indonesia selain negara maritim, juga merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki lalu lintas pelayaran yang sangat padat dan ramai dan keselamatan pelayaran menjadi isu penting.
-
Mengapa BP Batam meminta dukungan dari Kementerian terkait untuk pengembangan Pulau Rempang? "Kami sangat membutuhkan dukungan penuh dari kementerian terkait untuk pelepasan HPK menjadi Areal Penggunaan Lain (APL), penerbitan Sertipikat (Hak Pengelolaan) HPL, koordinasi pengelolaan pesisir, dan tentunya dukungan anggaran untuk pengembangan jalan Trans Barelang dan Sembulang," pungkasnya.
-
Apa yang dilakukan oleh BPH Migas di Batam? Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan ke Stasiun Gas Panaran PT Transportasi Gas Indonesia (PT TGI), Batam, Kepulauan Riau.
-
Bagaimana Kementan membantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia. Pemda juga diharapkan segera menggulirkan Brigade Alsintan dalam mempercepat produksi melalui skema pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR).
-
Apa yang dilakukan Irjen Kementan di Manggarai Barat? Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian (Irjen Kementan), Jan Samuel Maringka memantau jalannya Inseminasi Buatan (IB) di Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
-
Apa tugas utama Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
"Pemanfaatan MEH dilakukan melalui penyediaan data arus, pasang surut dan angin (current, tide and wind data)," kata Direktur Kenavigasian, Basar Antonius yang mewakili Dirjen Perhubungan Laut dalam pertemuan Marine Electronic Highway (MEH) Working Group Intersessional Meeting di Hotel Aston Batam, Kamis (22/8).
Adapun MEH Data Centre berlokasi di Batam, sedangkan data-data berasal dari sensor station yang tersebar di 3 Negara Pantai di Selat Malaka dan Selat Singapura. MEH Data Centre tersebut telah diresmikan secara resmi oleh Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) pada tahun 2012.
Dalam forum TTEG telah dibentuk permanent MEH working Group untuk membahas lebih lanjut implementasi MEH di ketiga Negara Pantai di Selat Malaka dan Selat Singapura, terutama terkait dengan teknis pengoperasian MEH Data Centre, Sensor Station, dan terkait dengan keberlangsungan pendanaan MEH.
"Untuk melakukan hal tersebut tentunya dibutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat antara tiga Negara Pantai, stakeholder, serta pengguna Selat Malaka dan Selat Singapura."
Basar mengungkapkan Indonesia akan menyampaikan langkah-langkah ke depan yang harus ditempuh sebagai upaya untuk menjaga keberlangsungan MEH Data Centre, antara lain melalui pelaksanaan studi yang komprehensif tentang operasional MEH.
"Studi ini nantinya dapat diusulkan pada pertemuan TTEG ke-44 bulan September mendatang dan dapat menjadi project baru di forum Cooperative Mechanism (CM)," ujarnya.
Sebagai informasi, pertemuan yang dihadiri oleh tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia, Singapura) serta perwakilan dari Malacca Straits Council (MSC) ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan 43rd Tripartite Technical Expert Group (TTEG) Meeting dan 10th MEH Working Group Meeting yang dihelat di Singapura pada tahun 2018, di mana diputuskan bahwa perlu dilaksanakan pembahasan lebih lanjut dalam pertemuan intersessional.
Selain itu, pada pertemuan ini, dibahas pula rencana penyelenggaraan Joint Hydrographic Survey Tahap 2 di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Baca juga:false
Indonesia Gelar Pertemuan Bahas Teknologi Data Kelautan Selat Malaka dan Singapura
Rusuh di Manokwari, Bandar Udara Rendani Beroperasi Normal
Indonesia Gandeng Australia dan Amerika Serikat Tingkatkan Keamanan Penerbangan
Menhub Budi: Ibu Kota Baru Bakal Dibangun MRT
Meski Merugi, 5 Proyek Ini Diyakini Bangkitkan Penggunaan Transportasi Publik
KRL Bakal Layani Perjalanan Hingga Karawang