Tips membeli rumah bekas agar tak tertipu
Lokasi strategis dan harga yang lebih murah membuat rumah bekas banyak diburu.
Rumah bekas tetap menjadi primadona di tengah membanjirnya pembangunan rumah baru. Lokasi strategis dan harga yang lebih murah membuat rumah bekas banyak diburu.
Membeli rumah bekas itu memang gampang-gampang susah. Pasalnya, untuk membeli rumah bekas memerlukan ketelitian lebih.
Dari sisi fisik, kondisi rumah tergantung material bangunan yang dipakai dan perawatan pemilik sebelumnya. Di sisi lain, aspek legalitas juga perlu diketahui.
Pengamat Properti, Ali Tranghanda mengatakan pemilihan rumah bekas harus memperhatikan beberapa hal penting. "Kadang informasi yang diberikan di internet masih minim," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (4/3).
Lalu apa saja yang musti diperhatikan sebelum membeli rumah bekas agar tidak tertipu? Berikut merdeka.com mencoba merangkumnya tips dari Ali Tranghanda untuk pembaca.
-
Apa saja tips menabung yang bisa diterapkan untuk membeli rumah? Berikut adalah 7 tips ampun menabung untuk bisa membeli rumah: 1. Buat Rencana dan Target Dengan Jelas: Pertama-tama, buatlah rencana yang jelas tentang kapan Anda ingin membeli rumah dan berapa jumlah uang yang harus ditabung. Tentukan target yang realistis dan buatlah rencana langkah demi langkah untuk mencapainya. 2. Tentukan Jumlah Uang yang Harus Ditabung: Hitung berapa jumlah uang yang harus ditabung setiap bulannya untuk mencapai target beli rumah Anda. Pertimbangkan penghasilan, pengeluaran rutin, dan juga tabungan yang sudah ada. Lakukan perhitungan secara teliti agar Anda bisa menentukan jumlah tabungan yang wajar. 3. Pisahkan Rekening: Buatlah rekening khusus untuk menabung dan jangan menggunakan uang tersebut untuk keperluan lain selain membeli rumah. Dengan memisahkan rekening, Anda dapat mengontrol pengeluaran dan dengan mudah melacak kemajuan tabungan Anda. 4. Menyisihkan Tabungan Di Awal Bulan: Prioritaskan menabung sejak awal bulan sebelum mengeluarkan uang untuk keperluan lain. Dengan cara ini, Anda akan memiliki disiplin dalam menabung dan membatasi pengeluaran. 5. Mengurangi Pengeluaran Tidak Perlu: Evaluasi pengeluaran rutin Anda dan cari cara untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Misalnya, mengurangi makan di luar, membatasi belanja barang-barang yang tidak diperlukan, atau mencari alternatif yang lebih murah untuk kebutuhan sehari-hari. 6. Menabung Dengan Nominal Tertentu: Selain menabung secara rutin, buatlah kebiasaan menabung dengan nominal tertentu setiap kali menerima penghasilan tambahan, seperti bonus atau tunjangan. Hal ini akan membantu meningkatkan jumlah tabungan secara signifikan. 7. Tentukan Besar Cicilan Sesuai Kemampuan: Jika memilih untuk membeli rumah dengan menggunakan fasilitas kredit, pastikan untuk menghitung dengan cermat berapa besar cicilan yang bisa Anda bayar setiap bulannya. Jangan melebihi kemampuan keuangan Anda agar cicilan tetap terjangkau dan tidak memberatkan.
-
Kapan tips ini dibagikan? Ingin tahu caranya? Simak penjelasan lengkapnya yang disajikan pada Jumat (7/6/2024) berikut ini.
-
Bagaimana cara membuat rencana menabung untuk beli rumah yang efektif? Pertama-tama, buatlah rencana yang jelas tentang kapan Anda ingin membeli rumah dan berapa jumlah uang yang harus ditabung. Tentukan target yang realistis dan buatlah rencana langkah demi langkah untuk mencapainya.
-
Bagaimana cara merenovasi rumah agar lebih hemat biaya? Melansir dari Forbes, merenovasi rumah ternyata lebih murah dibandingkan membeli rumah atau membangun rumah baru.
-
Bagaimana cara mendapatkan kebahagiaan rumah tangga? Kebahagiaan dalam rumah tangga pasti akan datang pada waktu yang tepat. Sebab, kebahagiaan bukan sesuatu hal yang diraih dengan biaya mahal. Justru kebahagiaan bisa datang dengan cara yang sederhana.
-
Kenapa Rumah Baghi begitu penting bagi Suku Besemah? Bagi masyarakat Suku Besemah, rumah baghi ini sangatlah berarti. Hal ini dikarenakan rumah tersebut sudah digunakan secara turun-temurun sejak ratusan tahun lalu oleh para nenek moyang Suku Besemah.
Lokasi
Lokasi menjadi prioritas pertimbangan pertama sebelum membeli rumah bekas. Lokasi juga menentukan aspek pendukung lain seperti akses transportasi, jarak rumah dan lokasi kerja, dan tingkat kemacetan.
Selain itu, aspek lokasi juga menjadi pertimbangan apakah daerah rumah rawan bencana seperti banjir atau tanah longsor.
Dokumen rumah
Perhatikan secara benar nama yang tercantum dalam sertifikat. Jika sertifikat bukan atas nama penjual, maka harus dicari tahu apa hubungannya pemilik sertifikat dengan penjual.
Cari tahu apa alasan rumah tersebut dijual dan berapa ahli warisnya. Tak kalah penting adalah memeriksa Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini berguna untuk memastikan luas bangunan sama dengan yang tertera di sertifikat PBB dan IMB.
Selain itu, pastikan rumah bekas yang ingin beli memiliki surat izin dan sertifikat kepemilikan. Periksa apakah rumah tersebut memiliki masalah sengketa karena permasalahan warisan atau tidak.
Periksa bangunan
Sebelum membeli rumah bekas, periksalah kondisi bangunan dengan melibatkan kontraktor atau arsitek. Cek fondasi dan struktur bangunan lantai, serta atap.
Pastikan juga daya dan distribusi kabel, sirkulasi udara di setiap ruangan, intensitas cahaya, serta sumber air.
Cermati letak jalur pipa air serta jarak minimal dengan tangki septik 10 meter. Jika jarak ideal tak dipenuhi, bisa ditebak air akan tercemar dan tentunya tak laik dikonsumsi.
Periksa juga daya penunjang listrik dari PLN. Apakah si pemilik rumah sebelumnya bermasalah.
"Tunggakan PLN, PAM, dll bila ada karena banyak yang ketika beli rumah ternyata tunggakannya besar," jelas dia.
Tata ruang
Hal penting lainnya ialah memperhatikan rencana tata ruang dengan pemerintah setempat. Rumah dengan usia tua atau lebih dari 20 tahun kemungkinan besar menjadi obyek pembebasan lahan pemerintah untuk pembangunan fasilitas umum.
"Apakah ada rencana terpotong jalan atau proyek pemerintah (bisa dilihat di tata kota setempat)," jelasnya.