Total E&P tidak keberatan tinggalkan Blok Mahakam
Total E&P Indonesie telah memiliki dua sumur minyak pengganti Blok Mahakam.
Perusahaan Migas Total E&P Indonesie mengaku tak keberatan bila mereka harus mundur dari Blok Mahakam. Pasalnya, selain sudah menguasai 15 blok minyak di seluruh Indonesia, perusahaan asal Perancis itu mengaku akan mengembangkan sayap bisnisnya di wilayah timur Indonesia.
Head Development Media Relation Total E&P Indonesie, Kristanto Hartadi, mengatakan perseroan sudah merasa cukup menyedot minyak di kawasan Kalimantan Timur tersebut selama 50 tahun ini. Saat ini perseroan merasa perlu mencari sumur baru untuk pengembangan seperti di Mentawai dan Sorong.
"Tahun ini kami punya 15 aset, namun ada 2 aset pengembangan di blok mentawai. Kami sudah siapkan eksplorasi, Lalu ada di Papua Barat, Sorong," ujarnya saat ditemui di Restoran Pala Lada, Jakarta, Kamis (4/4/2013).
Biaya eksplorasi di Papua, lanjutnya, membuat perseroan harus merogoh koceknya sebesar USD 40 juta atau setara Rp 380 miliar. Dana itu baru diperuntukan untuk biaya eksplorasi tahun pertama.
"Ditargetkan mulai Juli akan ngebor sumur eksplorasi tersebut. Nama sumurnya itu Black Orchid walaupun belum tahu potensi minyak dan gas bumi di sana tapi kami yakin ada potensi migas," jelasnya.
Sementara untuk Blok Mentawai nilai investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan kawasan tersebut sekitar Rp 400 miliar untuk tiga tahun pertama. "Blok Mentawai terdapat di kedalaman 900 meter. Kami siap eksplorasi di situ," tuturnya.