Toyota akan Tambah Investasi di Indonesia Rp 22 Triliun Hingga 2025
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Toyota akan memberikan investasi sebesar Rp 22 triliun. Investasi tersebut akan mengalir ke pabrikan Toyota di Indonesia sampai dengan tahun 2025 mendatang.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Toyota akan memberikan investasi sebesar Rp 22 triliun. Investasi tersebut akan mengalir ke pabrikan Toyota di Indonesia sampai dengan tahun 2025 mendatang.
"Kita akan ketemu kembali dan memberikan komitmen dengan kami sebesar Rp 22 triliun sampai dengan tahun 2025," kata Agus Gumiwang di Jepang, Rabu (10/3).
-
Kapan Toyota mulai memasukkan teknologi elektrifikasi ke mobil-mobil nya di Indonesia? Sebagai bagian dari Multi Pathway Strategy untuk berkontribusi menekan emisi karbon, Toyota telah menjadi pionir kendaraan elektrifikasi di Indonesia, dengan memasukkan teknologi elektrifikasi sejak tahun 2009.
-
Apa yang membuat Toyota menjadi merek otomotif No. 1 di Indonesia? Setiap tahun, Toyota jadi merek otomotif No 1 di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 31 persen, setara penjulana sekitar 300 ribu unit per tahun.
-
Kenapa Toyota memutuskan untuk menjual Vios di Indonesia? Meskipun ragu karena popularitas Toyota Soluna yang tinggi, Toyota akhirnya memutuskan untuk menghadirkan Vios ke Indonesia pada tahun 2003.
-
Mengapa Toyota memilih Astra sebagai mitra di Indonesia? Toyota tidak pernah benar-benar memintai Astra, tetapi mereka menghendaki mitra dagang yang aman secara politis. Mereka memandang Astra, namun sesungguhnya mereka lihat adalah pemerintah (RI).
-
Mengapa Toyota Agya begitu diminati di Indonesia? Toyota Agya yang terkenal sebagai mobil LCGC (Low Cost Green Car) cukup diminati di Indonesia. Daya tarik utama dari hatchback 5 penumpang ini adalah harga yang terjangkau dan irit konsumsi bahan bakar.
-
Dimana penjualan mobil Toyota mengalami penurunan? Di Sumatra, penurunan terasa lebih signifikan dibandingkan daerah lainnya. Sebaliknya, Bali justru menunjukkan stabilitas dan bahkan mengalami peningkatan. Bali mungkin mulai pulih setelah penurunan yang drastis akibat pandemi. Selama dua tahun terakhir, Bali terus mengalami pertumbuhan," ujarnya.
Meski begitu Agus mengaku dalam kunjungan kerjanya ke Jepang hari ini belum bertemu dengan pihak dari Toyota. Namun sebelum hari ini Pemerintah dan Toyota sudah berkali-kali bertemu membahas investasi tersebut. Agus baru akan bertemu dengan para pemangku kepentingan dari Toyota pada esok hari, tanggal 11 Maret 2021.
Selain dengan Toyota, hari ini Agus bertemu dengan investor dari Mitsubishi. Dalam pertemuan tersebut, Mitsubishi akan menambah investasi di Indonesia sebesar Rp 11,2 triliun sampai dengan tahun 2024.
Agus berharap dalam perjalanan dinasnya kali ini bisa menghasilkan banyak investasi dari para produsen otomotif kenamaan di Jepang. Adapaun beberapa produsen yang akan ditemui Agus selama di Jepang yakni, Honda, Nissan, Suzuki dan Mazda.
"Kita akan mencoba mendapatkan investasi sebanyak-banyaknya untuk memperkuat ekonomi kita," kata dia.
Sisi lain penambahan investasi tersebut juga bertujuan untuk menigkatkan hasil produksi produk yang dibuat di tanah air. Termasuk juga untuk menjalankan program subtitusi impor bahan baku dengan hasil yang ada di Indonesia.
Kabar baiknya, para investor mendukung program tersebut karena Indonesia memastikan dengan adanya program subtitusi impor, maka investasi mereka jadi lebih terproteksi. "Alhamdulillah mereka paham , subtitusi ini untuk memproteksi Investasi mereka. Nanti kita pakai instrumen lain seperti TKDN dan sebagainya," jelas Agus.
Baca juga:
Kemenkeu Catat Investor Domestik Dominasi Lelang Penerbitan SUN
Menperin Agus: Mitsubishi Komitmen Kembangkan Kendaraan Listrik di RI
Mitsubishi akan Tambah Investasi di Indonesia Rp 11,2 Triliun
'Pompom Saham' di Kalangan Artis, Kemenkeu Ingatkan Hati-Hati Soal Akurasi
Investor Institusional Dinilai Berperan Penting Genjot Pasar Modal
BKPM: Target Investasi Rp900 T Bisa Dicapai dengan Kolaborasi