Triwulan III 2020, BRI Raup Laba Bersih Rp14,15 Triliun
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat hingga akhir September 2020, aset konsolidasi mencapai Rp1.447,85 triliun atau tumbuh 10,89 year on year dari 2019. Dari aset sebesar itu, BRI mampu membukukan laba bersih Rp14,15 triliun.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat hingga akhir September 2020, aset konsolidasi mencapai Rp1.447,85 triliun atau tumbuh 10,89 year on year dari 2019. Dari aset sebesar itu, BRI mampu membukukan laba bersih Rp14,15 triliun.
"Di tengah pandemi dengan dibarengi penyaluran program pemulihan ekonomi nasional telah membuahkan hasil yang positif, bahwa hingga September 2020 perseroan mampu mencatatkan laba konsolidasi Rp14,15 triliun," kata Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam acara Press Conference Kinerja Keuangan Kuartal III 2020 secara virtual, Rabu (11/11).
-
Apa saja fungsi utama bank pemerintah di Indonesia? Bank pemerintah memiliki sejumlah fungsi penting dalam mengelola keuangan negara dan menyelenggarakan sistem keuangan. Berikut adalah beberapa fungsi utama bank pemerintah: 1. Manajemen Keuangan Publik Bank pemerintah bertanggung jawab untuk mengelola keuangan publik, termasuk penerimaan dan pengeluaran negara. Mereka memproses transaksi keuangan pemerintah, mengelola anggaran, dan memastikan keseimbangan keuangan yang sehat. 2. Penyediaan Layanan Perbankan untuk Pemerintah Bank pemerintah menyediakan layanan perbankan khusus untuk pemerintah. Ini termasuk penempatan dana pemerintah, pembiayaan proyek-proyek pembangunan, dan pelaksanaan transaksi keuangan pemerintah secara efisien. 3. Pelaksanaan Kebijakan Moneter Bank pemerintah seringkali menjadi pelaksana kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral. Mereka dapat berpartisipasi dalam pengaturan suku bunga, kontrol uang beredar, dan kebijakan lainnya untuk mencapai tujuan stabilitas ekonomi. 4. Pembiayaan Pembangunan. Salah satu peran kunci bank pemerintah adalah memberikan pembiayaan untuk proyek-proyek pembangunan nasional. Mereka dapat memberikan pinjaman jangka panjang untuk mendukung sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, energi, dan industri. 5. Dukungan terhadap Sektor-sektor Kunci. Bank pemerintah dapat memberikan dukungan finansial khusus untuk sektor-sektor yang dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat mencakup sektor pertanian, pendidikan, dan kesehatan. 6. Penyelenggaraan Program Pemerintah. Bank pemerintah dapat menjadi penyelenggara program-program pemerintah, seperti program bantuan sosial atau program kredit bagi sektor-sektor tertentu. 7. Pengelolaan Risiko Keuangan. Dalam kapasitasnya sebagai lembaga keuangan yang besar, bank pemerintah juga berperan dalam mengelola risiko keuangan. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian risiko, serta penerapan strategi untuk mengurangi dampak risiko keuangan yang mungkin timbul. 8. Mendukung Kestabilan Sistem Keuangan. Bank pemerintah dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan nasional. Mereka memiliki peran penting dalam menangani krisis keuangan dan memberikan dukungan finansial guna mencegah dampak yang lebih besar pada perekonomian.
-
Apa yang diraih oleh Bank Syariah Indonesia? BSI mendapatkan penghargaan sebagai The Indonesia Customer Experience of The Year – Banking Award dalam ajang Asian Experience Awards 2023.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Bagaimana BNI bertransformasi menjadi Bank Negara Indonesia 1946? Berdasarkan UU Nomor 17 tahun 1968, BNI resmi bertransformasi. BNI ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
-
Kenapa Bank BRI membantu UMKM Jambu Kristal Tanwiedjie di Purworejo? Bank BRI banyak membantu masyarakat agar bisa terus bertahan dan meningkatkan perekonomian petani jambu kristal.
-
Bagaimana The Banker menilai kinerja BRI? Dalam situs resminya The Banker melakukan pemeringkatan Top 1000 World Banks 2023 mengacu pada pencapaian kinerja keuangan pada 2022. Adapun aspek penilaian diantaranya terdiri dari sisi balance sheet, income statement, dan capital adequacy.
Dia menjelaskan, rasio kecukupan modal atau LDR mampu dijaga secara ideal di angka 82,63 persen. "Atau lebih rendah dibandingkan LDR BRI di akhir September tahun lalu yakni 92, 99 persen hal ini menunjukkan BRI memiliki likuiditas yang memadai untuk tetap tumbuh," ujarnya.
Selanjutnya
Kemudian pertumbuhan LDR ini membuka ruang untuk BRI terhadap penurunan Cost of Funds lebih lanjut, sementara itu permodalan BRI mampu dijaga di level optimal. Di mana, capital adequacy ratio (CAR) BRI mencapai 20,92 persen.
“Ini menunjukkan baik rasio LDR yang 82,63 persen dan CAR 20,92 persen menunjukkan dari sisi likuiditas BRI masih bisa tumbuh secara signifikan dan kecukupan modal pun bisa tumbuh,” ujarnya.
Selain itu, Sunarso mengatakan permodalan BRI sangat suportif dan cukup kuat untuk menumbuhkan bisnis ke depan. “Menggeliatnya aktivitas ekonomi UMKM ke depan kami optimis telah melihat di ujung lorong yang gelap ini ada cahaya dan BRI akan terus berkontribusi positif kepada seluruh stakeholder di tengah ekonomi yang menantang,” pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)