Tumbuh di atas rata-rata industri, ini strategi BNI genjot kredit
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat penyaluran kredit hingga akhir kuartal III 2017 sebesar Rp 421,41 triliun. Pencapaian ini tumbuh 13,3 persen di atas realisasi kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 372,02 triliun. Pertumbuhan kredit ini juga lebih tinggi dari kinerja industri sebesar 8,2 persen.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat penyaluran kredit hingga akhir kuartal III 2017 sebesar Rp 421,41 triliun. Pencapaian ini tumbuh 13,3 persen di atas realisasi kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 372,02 triliun. Pertumbuhan kredit ini juga lebih tinggi dari kinerja industri sebesar 8,2 persen per Juli 2017.
Terbesar, penyaluran kredit BNI ke sektor business banking sebesar 78,3 persen dari total kredit atau sebesar Rp 329,75 triliun, tumbuh 13,9 persen dibandingkan periode yang sama di 2016 senilai Rp 289,47 triliun.
"Pada sektor business banking ini, kredit BNI disalurkan ke segmen korporasi (23,6 persen dari total kredit), kredit BUMN (19,4 persen), lalu ke segmen menengah (16,1 persen), dan segmen kecil (12,8 persen)," ungkap Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional BNI, Adi Sylistyowati, di Kantor Pusat BNI, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
Dia menjelaskan, untuk meningkatkan penyaluran kredit ke segmen korporasi, manajemen BNI telah melaksanakan paduan strategi, seperti, fokus pada pembiayaan proyek infrastruktur dan BUMN, fokus pada pembiayaan sektor berisiko rendah seperti pertanian dan perkebunan, serta tidak melakukan ekspansi ke sektor yang berisiko cukup tinggi karena faktor eksternal, seperti pertambangan.
Strategi yang disiapkan dalam mengoptimalkan penyaluran kredit ke segmen menengah adalah mengoptimalkan debitur-debitur yang merupakan supply chain financing debitur korporasi. Selain itu, meningkatkan kualitas pengawasan pembiayaan kredit segmen menengah melalui pemberian kewenangan pimpinan wilayah.
"Sedangkan penguatan kredit pada segmen kecil dilakukan dengan, mengoptimalkan jaringan melalui penetapan outlet sebagai full branch dan fokus pada pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR)," kata dia.
Di samping kredit ke sektor business banking, BNI juga mengucurkan pembiayaan ke sektor bisnis konsumer yang teralokasikan sebesar 16,3 persen dari total kredit atau sebesar Rp 68,53 triliun, tumbuh 9,2 persen di atas realisasi periode yang sama 2016 sebesar Rp 62,73 triliun.
"Kredit ke sektor consumer banking terutama mengalir untuk Kredit Kepemilikan Rumah (BNI Griya), Kartu Kredit, dan Fleksi," tuturnya.
Pertumbuhan ini diraih dengan dua strategi utama, yaitu melalui optimalisasi potensi pembiayaan melalui produk payroll nasabah dari debitur institusi dan melakukan optimalisasi cross selling.
-
Mengapa BNI meningkatkan kredit ke BUMN? “BUMN akhirnya mulai menunjukkan pertumbuhan positif. Kami cukup senang dengan tren ini, karena BUMN masih menjadi motor pertumbuhan ekonomi yang cukup dominan di Indonesia," katanya.
-
Dimana BNI fokus menyalurkan kredit untuk BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog. Selain itu, BNI aktif mendukung proyek-proyek infrastruktur dari Jasa Marga dan jasa keuangan inklusi dari Pegadaian.
-
Mengapa BNI dan Bank Lampung berkolaborasi untuk menerbitkan Kartu Kredit Indonesia? Langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Bagaimana BNI memastikan kualitas kredit yang diberikan kepada BUMN? Hal ini berdampak baik pada penjagaan kualitas kredit BNI khususnya yang masih terus menjaga keseimbangan pada pertumbuhan kredit dan implementasi prinsip kehati-hatian.
-
Kapan BNI meluncurkan hibank? Silvano melanjutkan, perseroan meluncurkan hibank sebagai solusi untuk menggarap sektor UMKM yang lebih dinamis.
-
Kenapa BNI menggandeng startup? Tak hanya itu, BNI juga menggandeng startup agar bisnis terus bertumbuh.
Baca juga:
Kuartal III 2017, kredit BNI tumbuh 13,3 persen dan raup laba Rp 10,16 T
Garap pasar wisata syariah, BNI Syariah luncurkan aplikasi ponsel pintar
Bos BNI siap wujudkan holding BUMN Perbankan tahun depan
Dukung gerakan menanam jagung, BNI kucurkan KUR Rp 25 juta per debitur
BNI sebut biaya isi ulang uang elektronik tak akan jadi beban masyarakat
Bank BNI siap fasilitasi masyarakat yang ingin jadi pengusaha SPBU Mini
Bank BNI dipercaya Polri layani samsat online secara nasional