Ubah sistem pengadaan minyak, Pertamina klaim hemat Rp 8,5 T
"Efisiensinya sebesar USD 208,1 juta di tahun lalu," kata Dwi.
Integrated Supply Chain (ISC) PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi pengadaan minyak mentah dan produk minyak. Transformasi ini berpotensi memberikan dampak finansial bagi perusahaan.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, aspek finansial yang dimaksud pihaknya adalah penciptaan nilai tambah bagi perusahaan dan efisiensi yang dihasilkan.
-
Kenapa Pertamina terus berupaya meningkatkan produksi Migas? “Kami berterima kasih atas dukungan DPR, karena ini merupakan komitmen kita bersama untuk memberikan suplai yang cukup bagi masyarakat hingga akhir tahun yang tinggal satu setengah bulan lagi,” pungkas Nicke.
-
Apa yang diraih oleh Dirut Pertamina? Nicke menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas di dalam negeri? Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.
-
Di mana Pertamina menyalurkan Pertalite? Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah.
-
Mengapa Pertamina melakukan kegiatan ini? Pertamina sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tidak hanya terus berupaya menyediakan energi di seluruh wilayah negeri. Akan tetapi, juga memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dalam rangka mendukung capaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan untuk menuju kemandirian masyarakat.
-
Bagaimana Dirut Pertamina bisa meraih prestasi ini? Forbes menjelaskan bahwa daftar wanita berpengaruh ditentukan dengan empat metrik utama, yaitu pendapatan, media, dampak, dan lingkup pengaruh.
"Pertamina berpotensi dapat menciptakan nilai tambah dan efisiensi sebesar USD 651 juta atau setara Rp 8,58 triliun hingga 2017. Ini tentu sangat menggembirakan apabila ruang-ruang pembenahan dapat dioptimalkan sehingga mendatangkan benefit bagi Pertamina dan juga Indonesia," ujar Dwi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (4/4).
Sekedar informasi, transformasi ISC telah melahirkan tiga tahapan penting yaitu fase 1.0 atau fase Quick Win, fase 2.0 atau fase World Class ISC, dan fase 3.0 di mana ISC akan menjadi Talent Engine. Dari Fase 1.0, ISC telah memberikan kontribusi nyata bagi kinerja Pertamina secara keseluruhan.
"Efisiensinya sebesar USD 208,1 juta di tahun lalu," kata Dwi.
Sementara itu, lanjut Dwi, Pertamina telah melakukan formal likuidasi Petral Group yang terdiri dari Zambesi, Petral, dan PES pada Februari 2016. Proses tersebut dinilai lebih cepat dari yang di targetkan yakni pada Juni 2016 mendatang.
"Setelah proses tax clearence dari tax authority Hong Kong, Zambesi dan Petral akan dissolved dan preoyeksi kami hal tersebut dapat tuntas pada pertengahan tahun ini. Untuk PES sendiri di bawah kontrol likuidator akan terlebih dahulu menuntaskan utang piutang dan akan menyusul dissolved," pungkas dia.
Baca juga:
Pertamina akui minat untuk ikut kelola Blok Masela
Intip cara Pemrov DKI & Pertamina tingkatkan transparansi beli BBM
Bangun PLTS 1.000 MW, Pertamina jalin sinergi dengan 3 BUMN
Pertamina bakal bangun SPBU mini atasi kelangkaan di daerah
Pertamina: Penjualan Premium & Solar 2016 tutupi kerugian 2015