UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
Teten mengatakan, modal tersebut nantinya berasal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi.
UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
UMKM Otomotif Bakal Dikasih Modal Rp2 Triliun untuk Rakit Komponen Mobil Listrik
- Menperin: Ada Tiga Merek Bakal Bikin Pabrik Mobil Listrik di Indonesia
- Sudah DIsubsidi, Minat Masyarakat Indonesia Beli Sepeda Motor dan Mobil Listrik Masih Rendah
- Tak Ada Pasar Mobil Listik Bekas Jadi Tantangan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia
- Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki berencana memberikan modal senilai Rp2 triliun kepada UMKM otomotif. Dana itu untuk mendorong produksi komponen kendaraan listrik dari para pelaku UMKM otomotif.
Teten mengatakan, modal tersebut nantinya berasal dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi. Dengan pendanaan itu, UMKM otomotif nantinya bisa dipertemukan dengan pelaku industri kendaraan listrik.
"Di koperasi multipihak kan bisa menggabungkan antara para UMKM pembuat komponen dengan industri dan juga pada investor. Kami juga punya pembiayaan LPDB kan Rp2 triliun setahun. Saya kira bisa dipakai exercise," ujarnya di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Jumat (8/3).
Menurut dia, Indonesia punya keunggulan sumber bahan baku dalam bentuk nikel sebagai komponen baterai kendaraan listrik.
Dia menilai itu jadi potensi besar untuk mempertemukan UMKM dengan investor dari negara luar.
"Kita selama ini sudah dampingi melakukan bisnis matching dengan Korea. Sehingga para UMKM pembuat sparepart itu sudah dapat bekerjasama dengan perusahaan Korea," ungkapnya.
Teten melihat potensi keterlibatan UMKM pada rantai industri kendaraan listrik cukup besar. Mengingat saat ini banyak produsen dari luar seperti China, Korea Selatan dan Jepang turut melirik Indonesia.
"Mereka kan mau mulai akan memproduksi kendaraan listrik roda dua dan empat. Kita sudah ada dana koperasi multipihak nanti," imbuh dia.
"Kalau misalnya sudah ada order dari kementerian yang membutuhkan, misalnya kendaraan-kendaraan untuk menunjang di sektor pertanian, perkebunan, saya tawarkan untuk diproduksi lewat koperasi multipihak tadi," tuturnya.