Untung RI Beli Saham Divestasi Freeport Pakai Surat Utang Asing Versi Rhenald Kasali
Guru besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, menilai bahwa keputusan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam menerbitkan surat utang global (global bond) sebesar USD 4 miliar tepat. Di mana, dana tersebut digunakan Inalum untuk akuisisi saham PT Freeport Indonesia menjadi 51,23 persen.
Guru besar FEB Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, menilai bahwa keputusan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dalam menerbitkan surat utang global (global bond) sebesar USD 4 miliar tepat. Di mana, dana tersebut digunakan Inalum untuk akuisisi saham PT Freeport Indonesia menjadi 51,23 persen.
Rhenald mengatakan, dalam peningkatan kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia (PTFI), penerbitan obligasi ini lebih kompetitif dan stabil dibanding dengan pinjaman dari sindikasi perbankan. Sebab, jika melalui perbankan, maka pada tahun berikutnya Inalum sudah harus membayar kewajiban pokok beserta bunganya. Atau, jika menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka Rupiah akan semakin melemah.
-
Dimana Smelter Freeport yang akan mengolah tembaga dan emas di Indonesia? Presiden Jokowi mengatakan smelter PT Freeport Indonesia yang berlokasi di Gresik akan rampung pada Juni 2024.
-
Apa yang akan dihasilkan dari beroperasinya Smelter Freeport di Gresik? Menurut dia, beroperasinya smelter PT Freeport ini akan memberikan sejumlah keuntungan bagi Indonesia. Dengan hilirasasi ini, negara akan mendapatkan nilai tambah yang besar dari pajak maupun dividen.
-
Kapan PT Tera Data Indonusa Tbk melantai di bursa saham? Bahkan pada 2022, saat pandemi berlangsung, perusahaan ini berani mengambil langkah melantai di bursa saham.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kapan Bursa Karbon Indonesia resmi diluncurkan? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Kapan Bursa Berjangka Aset Kripto diluncurkan? Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Berjangka Aset Kripto di Jakarta, Jumat (28/7).
"Beda dengan bond. Pokoknya di bayar di belakang. Artinya kita bisa menabung, dapat bunga pula," katanya melalui keterangan tertulisnya, Senin (24/11).
Rhenald menambahkan, terpenting saat ini adalah bagaimana melihat tenor yang diberikan dari obligasi tersebut cukup panjang. Sebab dengan tenor selama 30 tahun, dirinya meyakini perseroan dapat melunasi pinjaman tersebut.
"Jadi kalau kita mau, hanya dalam empat tahun global bond itu beres. Dan setelah itu kita dapat duit gede (dari Freeport) seterusnya selama 50 tahun," jelasnya.
Dia meyakini dengan laba bersih PT FPI sebesar USD 2 miliar, maka dengan mudah Inalum menyelesaikan global bond tersebut. "Kalau dihitung, kita baca laporan keuangannya, maka tampak EBITDA-nya PT FPI setahun sekitar USD 4 miliar. Nett profitnya, saya sekitar USD 2 miliar. Kalau jangka pendek, jelas memberatkan," jelasnya
Sebelumnya, Kepala Komunikasi Korporat dan Hubungan Antar Lembaga PT Inalum (Persero) Rendi Witular menyatakan penerbitan obligasi ini lebih kompetitif dan stabil dibanding dengan pinjaman dari sindikasi perbankan. Jika lewat perbankan akan ada resiko suku bunga yang dapat melonjak di saat ketidakpastian ekonomi global, dan juga untuk jangka panjang biasanya bank meminta jaminan.
"Mengapa tidak mengambil pembiayaan dari dalam negeri? Karena kita tidak ingin ada uang yang keluar dari Indonesia dan mengakibatkan terjadinya fluktuasi nilai tukar rupiah. Ini kan uangnya dari Jepang, Singapura, Amerika dan Eropa yang ditransfer ke negara lain," kata Rendi.
Global bond Inalum terdiri dari dari empat seri dengan masa tersingkat 3 tahun dan paling lama 30 tahun dengan tingkat kupon rata-rata sebesar 5,991 persen.
BNP Paribas dari Prancis, Citigroup dari Amerika Serikat dan MUFG dari Jepang menjadi koordinator underwriter dalam penerbitan obligasi ini serta CIMB dan Maybank dari Malaysia, SMBC Nikko dari Jepang dan Standard Chartered Bank dari Inggris sebagai mitra underwriter.
Untuk penerbitan Global Bond ini, Inalum mendapatkan peringkat Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch. Bond ini telah terdaftar di Singapore Exchange Securities. Rendi juga menjelaskan jika Inalum mempunyai kemampuan yang kuat untuk membayar.
"Kita keluar Rp 55 triliun untuk membeli tambang Freeport dengan kekayaan senilai Rp 2.400 triliun hingga 2041. Setelah 2022, laba bersih PTFI diproyeksikan sebesar Rp 29 triliun per tahun berdasarkan asumsi yang sangat konservatif," kata Rendi.
Baca juga:
Soal Freeport, Ini Penjelasan Keuntungan Membeli Saham Divestasi ala Rhenald Khasali
Inalum Sebut Tak Ada Aset Digadaikan Untuk Beli Freeport
Fadli Zon Nilai Akuisisi Freeport Kebijakan Sontoloyo, Ini Tanggapan PDIP
Kritikan Rocky Gerung ke Pemerintahan Jokowi Soal Pengambilalihan Saham Freeport
Fadli Zon Sebut Akuisisi Freeport Adalah Kebijakan Sontoloyo
Benarkah Indonesia Bisa Dapat Freeport Secara Gratis di 2021?
Infografis Lengkap Manfaat Indonesia Beli Saham Freeport