Respons Bos Freeport Usai Disentil Bahlil karena Lamban Urus Izin Tambang
Beberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK.
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, akhirnya merespons pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia terkait perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Freeport.
Namun, Tony Wenas menyebut jika proses perpanjangan izin tambang itu masih terus didiskusikan dengan pemerintah.
"Ya masih terus kita diskusikan dengan pemerintah," ujarnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (22/8).
Sebagai informasi beberapa waktu lalu Bahlil pernah bilang perpanjangan IUPK Freeport hampir selesai. Namun sampai sekarang belum juga rampung karena Freeport Indonesia dinilai lambat dalam memenuhi persyaratan.
Negosiasi Freeport dengan Pemerintah
Saat ditanya apakah prosesnya masih harus menunggu negosiasi dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Tony belum memaparkannya lebih lanjut. Ia hanya berharap itu bisa dilakukan lebih cepat. Sehingga memperoleh hasil terbaik dari seluruh proses yang dijalankan.
"Jadi masih didiskusikan semuanya memang. Nanti pada saatnya ya, mudah-mudahan aja bisa lebih cepat. Lebih cepat, lebih baik," kata Tony.
Beberapa waktu lalu, Bahlil Lahadalia sempat menyentil proses pemenuhan syarat oleh Freeport Indonesia terkait perpanjangan IUPK. Pria yang baru dilantik sebagai Menteri ESDM ini meminta Freeport Indonesia tidak terlalu banyak bertanya.
Adapun hal lain yang turut menjadi kendala dalam proses perpanjangan izin tambang Freeport Indonesia yakni terkait negosiasi dengan Menteri BUMN yang belum selesai.
“Freeport lambat dalam menyiapkan berbagai syarat yang menjadi negosiasi. Jadi jangan tanya pemerintah terus, tanya Freeport juga," tegas Bahlil.