UP3K: Proyek listrik harus diperlakukan seperti kereta api
Pembangunan pembangkit listrik tak pernah sekalipun terjadi di Indonesia sepanjang 1997 hingga 2007.
Indonesia dinilai sudah darurat listrik. Ini lantaran kebutuhan setrum di Tanah Air lebih tinggi dari pasokannya.
Agung Wicaksono, Wakil Kepala Unit Pelaksana Program Pembagunan Ketenagalistrikan (UP3K) Kementerian ESDM, mengatakan, pembangunan pembangkit listrik tak pernah sekalipun terjadi di Indonesia sepanjang 1997 hingga 2007.
-
Bagaimana PLN dan ACWA Power akan membangun proyek ini? Kesepakatan ketiga perusahaan ini akan berlangsung pada business matching di flagship event KTT ASEAN ke-43 yaitu ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang berlangsung pada 5 - 6 September 2023. Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia berkolaborasi membangun proyek ini? Kerja sama ini juga menjadi bukti hubungan bilateral yang kuat antara Indonesia dan Arab Saudi.
-
Mengapa Indonesia memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV)? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Bagaimana Jakarta Electric PLN bisa unggul di set pertama melawan Jakarta Livin Mandiri? Serangan dua pemain asing yaitu Marina Markova dan Katerina Zhidkova membuat PLN unggul 25-19.
-
Apa yang akan dihasilkan dari proyek kolaborasi PLN, ACWA Power, dan Pupuk Indonesia? Proyek ini akan menghasilkan hidrogen yang berfungsi sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.
"Makanya kebutuhan listrik jadi lebih tinggi ketimbang suplainya," katanya saat diskusi "Mengapa 35 ribu megawatt lambat?" di Jakarta, Sabtu (14/5).
Guna mengatasi itu, menurut Agung, listrik harus diperlakukan seperti kereta api. Dimana, saat melewati perlintasan sebidang, kereta api harus didahulukan.
"Kalau kereta mau lewat semua harus berhenti. Jika untuk listrik, artinya, seluruh elemen harus menjadikan listrik sebagai proyek infrastruktur prioritas."
Agung mengungkapkan ini karena faktanya pembangunan pembangkit listrik berjalan lambat. Itu terlihat dari proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt tahap I dan II yang tak tuntas diselesaikan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Kemudian, megaproyek 35 ribu megawatt berjalan lambat. Padahal, itu merupakan proyek prioritas pemerintahan Jokowi yang harus diselesaikan hingga 2019.
"PLN sudah meneken kontrak 18 ribu megawatt. Itu belum cukup karena masih 16 ribu megawatt lagi yang lelangnya masih menunggu Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016–2025 disahkan pemerintah," katanya. "Namun, sampai detik ini, sudah jalan lima bulan PLN juga mengajukan."
(mdk/yud)