Wapres JK Bahas Kekagumannya Pada Greta Thunberg di Pertemuan SDG's 2019
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri 'SDG's Annual Conference 2019' yang diselenggarakan oleh Bappenas di Hotel Fairmont, Jakarta. Dia diminta membuka konferensi yang bertema 'Laut Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Mengurangi Kesenjangan' ini.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri 'SDG's Annual Conference 2019' yang diselenggarakan oleh Bappenas di Hotel Fairmont, Jakarta. Dia diminta membuka konferensi yang bertema 'Laut Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan dan Mengurangi Kesenjangan' ini.
Dalam kesempatan tersebut, dia menjelaskan, masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup telah menjadi perhatian semua lapisan. Bahkan, anak-anak dan remaja. Terkait hal tersebut dia pun mengisahkan kembali soal pidato aktivis lingkungan hidup Greta Thunberg. Remaja kelahiran Stockholm, Swedia tersebut berusia 16 tahun saat ini.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana cara Jokowi mengatasi perubahan iklim? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Mengapa Jusuf Kalla bingung dengan penetapan Karen Agustiawan sebagai terdakwa? Saya juga bingung kenapa dia jadi terdakwa, bingung karena dia menjalankan tugasnya," kata JK.
"Memang di dunia ini, yang jelas dan marah adalah anak-anak. Di PBB yang bicara Greta Thunberg. Sambil bicara, sambil marah, 'I watch you' (kata Greta)," kata dia, di Jakarta, Selasa (8/10).
Hal ini menunjukkan, bahwa upaya menyuarakan kelestarian lingkungan dan ancaman perubahan iklim bisa datang dari siapa pun. Suara itu harus didengar. "Bayangkan, terbalik. Biasanya kita mengawasi kita. Sekarang anak yang mengawasi kita," ujar Wapres JK.
Wapres JK pun menyebut dua siswa SD Bina Nusantara mempresentasikan tujuan ke-14 SDGs dalam konferensi tersebut. Dalam presentasi, keduanya membahas terkait keberlangsungan ekosistem laut, termasuk hal-hal apa saja yang bisa merusak ekosistem laut.
"Seperti tadi. Anak SD. Dia mengajari profesor tentang lingkungan hidup. Dan dia benar," tandasnya.
Sebagai informasi, sebelumnya aktivis remaja, Greta Thunberg berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB tentang Aksi Iklim di markas besar PBB, New York City, AS, Senin (23/9). Aktivis lingkungan berusia 16 tahun melontarkan kritik kepada pemimpin dunia terkait upaya untuk mengatasi perubahan iklim.
Pidato Lengkap Thunberg di Hadapan Para Pemimpin Dunia di PBB
Pesan saya adalah saya akan mengawasi kalian.
Ini semua salah. Saya tidak seharusnya ada di sini. Saya harusnya kembali ke sekolah di seberang lautan sana. Tapi kalian menemui kami anak-anak kecil untuk berharap. Teganya kalian!
Kalian sudah mencuri impian dan masa kecil saya dengan omong kosong kalian tapi saya masih beruntung. Orang-orang di luar sana menderita. Orang-orang sekarat. Seluruh ekosistem merosot. Kita berada dalam masa awal pemusnahan massal dan yang bisa kalian bicarakan hanya uang dan dongeng soal pertumbuhan ekonomi yang abadi. Teganya kalian!
Selama lebih dari 30 tahun sains mengungkapkan dengan jelas. Teganya kalian masih terus berpaling dan datang kemari sambil mengatakan tindakan kalian sudah cukup di saat politik dan solusi yang diperlukan masih belum juga tampak.
Kalian bilang kalian mendengar kami dan kalian paham gentingnya situasi, tapi Kalian bilang kalian dengar kami dan paham situasi genting ini. Tapi betapa pun sedih dan marahnya saya, saya tidak mau percaya itu. Karena kalau Anda paham situasinya dan masih saja tidak bertindak maka kalian pasti iblis dan saya menolak percaya kepada iblis.
Ide populer untuk memangkas emisi separuh dalam 10 tahun hanya akan memberi kita 50 persen kesempatan hidup di bawah 1,5 derajat dan berisiko memicu dampak berantai di luar kendali manusia.
Lima puluh persen mungkin bisa diterima oleh kalian, tapi angka itu tidak termasuk titik kritis, reaksi balik dan menambah pemanasan global yang terselubung oleh polusi limbah beracun atau memenuhi aspek kesetaraan dan keadilan iklim.
Mereka juga berharap generasi saya bisa mengisap ratusan miliar ton karbondioksida dengan teknologi yang bahkan belum ada.
Jadi angka 50 persen sama sekali tidak cukup bagi kami, kamilah yang akan hidup menghadapi dampaknya.
Bagaimana kalian bisa pura-pura ini semua bisa memecahkan masalah hanya dengan menjalankan rutinitas dan sejumlah solusi teknis? Dengan kondisi emisi saat ini, sisa anggaran karbondioksida itu akan habis hanya dalam waktu kurang dari 8,5 tahun.
Tidak ada solusi atau rencana saat ini yang bisa mengatasi kondisi sekarang karena angka-angka ini sangat tidak nyaman dan kalian masih belum cukup dewasa untuk mengatakan apa adanya.
Kalian membuat kami kecewa tapi anak-anak muda kini mulai paham pengkhianatan kalian. Seluruh perhatian generasi masa depan saat ini ada di pundak kalian dan jika kalian masih membuat kami kecewa, saya katakan: Kami tidak akan memaafkan kalian.
Kami tidak akan biarkan kalian berpaling. Di sini, saat ini, kami menarik garis. Suka atau tidak, dunia kini tergugah dan perubahan akan datang.
Terima kasih
(mdk/bim)