Wapres JK Minta Konsultan Indonesia Harus Independen
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jumat (11/1). Dalam sambutannya JK meminta para konsultan semua bidang di Indonesia tidak hanya memiliki keterampilan tetapi dapat dipercaya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jumat (11/1). Dalam sambutannya JK meminta para konsultan semua bidang di Indonesia tidak hanya memiliki keterampilan (skill) tetapi dapat dipercaya.
"Sehingga jangan sampai konsultan nurut kepada pemilik proyek tetapi juga berdiri untuk kebaikan efisiensi semua pihak. Karena itu maka skill dibutuhkan keahlian, suatu independensi dan ketegasan," kata JK di hadapan para peserta INKINDO di Istana Wapres, Merdeka Selatan, Jumat (11/1).
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai harga alutsista bekas yang dibeli pemerintah? "Sebetulnya bukan hanya bekas, berapa harga bekas itu? Itu hal yang berbeda. Kalau ini 'kan harganya rata-rata Rp1 triliun satu pesawat, pesawat yang umurnya 25 tahun," kata JK. Ketika orang ingin membeli pesawat, yang diukur ada dua yaitu umur dan jam terbangnya. Khusus umur sangat berpengaruh pada teknologi yang ada di dalam pesawat tersebut.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.
Dia menceritakan beberapa waktu lalu saat melewati Sulawesi Selatan hingga utara. Ada hal berbeda, di Selatan kata dia jalanan cukup baik tetapi ketika sampai di Sulawesi Utara berbeda. Hal tersebut kata JK karena konsultan yang berbeda walaupun pemilik proyek sama.
"Saya tanya PU-nya, ya karena konsultannya. Satu orang Australia sebelum dibayar, dan tanda-tangan dia periksa satu per satu. Begitu ada yang jelek dia pilok putih, harus dibongkar dan akhirnya jalan," kata JK.
Berbeda dengan konsultan Indonesia, JK menjelaskan banyak perhitungan dan kebijakan. Serta tidak ada ketegasan.
"Satu konsultannya banyak kebijakannya. 'tolonglah ini biaya susah, ini iyalah-iyalah,' ini lah ketegasan ini perlu dipahami adalah esensi suatu itu. Konsultan kalau tawar menawar maka sama sekarang nanti masalah lagi di belakang hari. bisa menjadi masalah di belakang hari," kata JK.
Baca juga:
Prabowo-Sandiaga Janji Bangun Infrastruktur Pedesaan Tanpa Utang
Ratusan Warga Depok Datangi BPN Tuntut Uang Pembebasan Lahan Proyek Tol
Sudirman Said: Pembangunan Ekonomi Era Jokowi Terkesan Buru-buru Demi Pemilu
Meninjau Progres Pembangunan Alun-alun Kota Depok Tahap Pertama
Menhub Budi Karya Segera Laporkan Progres Patimban kepada Jokowi