Wapres JK: Segala cara dilakukan untuk menstabilkan harga pangan
Seluruh jajaran menteri diingatkan untuk selalu menjaga stabilitas harga pangan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengingatkan jajaran menteri-menteri ekonomi untuk fokus pada stabilitas harga bahan pangan. Impor dilakukan hanya bila pasokan bahan pangan menipis.
"Pokoknya produktifitasnya dan segala cara harus menstabilkan kembali harga-harga pangan, harga beras, harga jagung, harga sapi, dan sebagainya harus turun. Dengan cara kalau kurang harus diimpor, jagung dan sebagainya," kata JK di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (25/1).
Selanjutnya, dalam jangka waktu satu hingga dua tahun, pasokan bahan pangan harus meningkat untuk kemudian dijaga stabilitas ketersediaannya. "Programkan 1-2 tahun harus naik kemudian menstabilkan itu," imbuh JK.
Khusus untuk stabilitas harga daging sapi, JK kembali menegaskan bahwa aturan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) 10 persen sudah dicabut. Untuk selanjutnya, yang perlu dilakukan adalah terus mengevaluasi ketersediaan pasokan daging sapi.
"Ya kan sudah kembali PPn dicabut yang 10 persen itu. Kemudian juga setahun ini harus diperiksa kembali. Kalai kurang ya harus dimasukkan (impor)," ujar JK.
JK menegaskan, pemerintah saat ini telah menetapkan kuota impor sapi, baik indukan, bakalan, maupun daging. "Iya, memang ada quotanya," imbuh JK.
Meski pembatalan PPn 10 persen untuk impor sapi bakal berpengaruh terhadap tergerusnya potensi pendapatan negara, namun JK mengatakan potensinya tidak besar apabila dibandingkan dengan potensi inflasi. "(Potensi pendapatan negara berkurang) Tapi kan tidak besar, daripada inflasi," ucap JK.
(mdk/idr)