Wapres JK soal rupiah nyaris Rp 14.500: Itu fluktuasi biasa
JK menyebut, pelemahan nilai tukar tidak hanya terjadi di Indonesia.
Nilai tukar Rupiah kembali anjlok dan nyaris menyentuh level Rp 14.500 per dolar Amerika Serikat (USD). Data bloomberg index siang ini, nilai tukar Rupiah berada di Rp 14.459 per USD. Namun demikian, pemerintah terlihat masih tenang menghadapi gejolak nilai tukar tersebut.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, anjloknya nilai tukar Rupiah sebagai dampak dari gejolak ekonomi global. Menurut JK, pelemahan nilai tukar tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menimpa negara-negara lain.
"Ini kan fluktuasi, hari ini Rp 14.000 bisa beberapa bulan kemudian turun sedikit atau naik, kan biasa. Itu memang sekali lagi, gejala dunia dan terjadi di mana-mana," ujar JK di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (16/9).
Selain itu, JK menegaskan cadangan devisa Indonesia masih rendah lantaran ekspor mengalami penurunan. Untuk itu, pemerintah bakal mengurangi beban impor terutama impor produk pangan.
"Saya datang ke sini untuk menaikkan produksi pangan agar beban impor pangan turun dan juga ketersediaan mencukupi.
Itu kenapa tadi dua jam satu per satu seluruh aparat siap bekerja untuk itu," pungkas dia.
Baca juga:
Laju Rupiah diperkirakan masih enggan beranjak dari zona merah
Kepala staf presiden yakin paket kebijakan II bakal direspon positif
Rupiah sentuh 14.408/USD, Wapres JK sebut efek kebijakan butuh waktu
Kebijakan ekonomi Najib Razak terbukti lebih ampuh dibanding Jokowi
Ekonomi saat ini lebih susah diselamatkan dibanding krisis 2008