Warga Badui panen durian, kantongi uang hingga Rp 65 juta
Memasuki musim panen durian, masyarakat Badui meninggalkan pekerjaan mereka bertani dan berladang. Mereka lebih memilih berjualan durian karena menghasilkan pendapatan lebih banyak.
Panen buah durian membawa berkah bagi masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. Sebab, panen durian meningkatkan pendapatan ekonomi mereka.
"Kami sepekan terakhir ini sibuk berjualan durian," kata Pulung (25), seorang warga Badui saat ditemui di ruas jalan Cileles-Gunungkencana, Kabupaten Lebak, Senin.
-
Apa yang diukur oleh Indeks Bisnis UMKM? Indeks Bisnis UMKM merupakan indikator yang mengukur aktivitas UMKM di Indonesia yang dilakukan setiap kuartal oleh BRI Research Institute.
-
Kapan Disperindagkop UKM Paser meninjau pengerjaan pasar? Seperti yang dilakukan pada Selasa (14/11/2023).
-
Apa yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan? Kepolisian menemukan lima mayat di Universitas Prima Indonesia (UNPRI) Kota Medan usai menggeledah kampus swasta tersebut.
-
Apa yang dibahas dalam acara MA Goes To Campus di UIN Jakarta? Mengusung tema 'Hukum, Profesi Jurnalistik & Etika Sosial Media', MA Goes To Campus hadir dengan tujuan untuk mengedukasi para mahasiswa baru agar lebih tertarik dalam berkarier di bidang hukum. Khususnya menjadi hakim di Mahkamah Agung.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Di mana saja Disperindagkop UKM Paser meninjau pengerjaan pasar? Peninjauan dimulai di Pasar Kapitan Wasel Desa Tepian Batang, Kecamatan Tanah Grogot; kemudian pasar Keresik Bura dan terakhir pasar rakyat Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau.
Memasuki musim panen durian, masyarakat Badui meninggalkan pekerjaan mereka bertani dan berladang. Mereka lebih memilih berjualan durian karena menghasilkan pendapatan lebih banyak.
Para pedagang durian warga Badui itu membuat lapak-lapak di sekitar Jalan Cileles-Gunungkencana. Ruas jalan ini sangat padat kendaraan yang hendak menuju kawasan wisata pesisir pantai selatan.
Pembeli durian Badui bukan hanya pengendara yang melintasi jalan saja, tetapi banyak masyarakat setempat.
Selama ini, buah durian Badui memiliki kelebihan dengan manis rasanya, buahnya tebal juga beraroma. Selain itu juga harga durian Badui terjangkau masyarakat mulai dijual Rp 20 ribu sampai Rp 60.000 per buah. "Kami sangat terbantu ekonomi keluarga dari omzet penjualan durian hingga puluhan juta rupiah," katanya seperti ditulis Antara.
Samani (55), seorang petani Badui di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar mengatakan durian miliknya itu dijual ke pengumpul yang ada di Rangkasbitung maupun pengecer di wilayah kawasan Badui. Buah durian Badui diangkut kendaraan melalui kawasan perbatasan di Pasar Ciboleger dan Kebon Cau untuk dipasok ke Rangkasbitung dan daerah lainnya.
Panen durian tahun ini masuk kategori baik karena hasilnya cukup bagus. "Kami panen durian tentu dapat membantu pendapatan ekonomi keluarga dan bisa menjual hingga Rp 65 juta," katanya.
Petani Badui lainnya, Santa (45), optimis kebun durian miliknya bisa panen hingga Februari 2018. Selama musim panen banyak para tengkulak mendatangi pemilik kebun durian untuk dibeli secara borongan buah yang ada di pohon dengan harga perkiraan pasaran.
Para tengkulak memasok ke Rangkasbitung, Tangerang, dan Jakarta. "Kami menjual durian lebih baik dengan sistem borongan karena tidak mengeluarkan biaya angkutan lagi," katanya.
Dari pantauan, ribuan buah durian dipasok ke luar daerah dengan menggunakan angkutan truk diesel juga bak terbuka. Buah durian itu diangkut kendaraan ke Rangkasbitung, Tangerang, Indramayu, Bandung, Bogor dan Jakarta.
Baca juga:
Presiden Jokowi ingatkan bank tidak pelit beri kredit pengusaha kecil
Aplikasi ini mudahkan UKM cari karyawan sekitar lokasi
Hidupkan UMKM, Kadin imbau pengusaha ambil peran dalam gelaran MTQN Sumut
Penertiban impor borongan tekan penyebaran barang selundupan
Permudah industri kecil menengah, pemerintah relaksasi enam aturan impor borongan